Thursday, November 12, 2015

AREA 1 M2-PUN PUNYA NILAI EKONOMI YANG SIGNIFIKAN DI NEGERI INI

Terkadang kita punya ide atau gagasan untuk “melakukan sesuatu yang menyenangkan dan potensial menghasilkan uang”, tetapi setelah dipikir, ditimbang-timbang akhirnya “idea tau gagasan itu tidak jadi dilaksanakan, salah satunya karena “keterbatasan area/lahan/ruangan atau istilah lain yang terkait itu”. Saya sampaikan contoh kongkrit yang mudah2an bisa menjadi isnspirasi untuk tetap mewujudkannya :
01. Area terbuka seluas 1 m2, budidaya tanaman Cabai Buto/Hias Panen Benih dan panen bibit. CARA : Gunakan polybag ukuran diameter 20 cm dan tinggi 30, dapat ditanam 9 Pohon Indukan Benih (PIB) diletakkan dengan jarak 20 cm antar pohon. Di sela-selanya ditanaman Bibit CaBai Buto untuk Panen Bibit, dengan menggunakan polybag ukuran diameter 8 cm dan tinggi 12 cm – 14 cm, dapat ditanam sebanyak 60 polybag tanpa jarak HITUNGAN EKONOMI : 1. Jual benih pada bulan ke 4, 5 & 6 sebanyak 9 pohon x 10 buah x 40 butir = 3,600 butir x 3 bulan = 10,800 butir a Rp 400/butir (umumnya dijual Rp 500 – Rp 1,500/butir) = Rp 4,320,000 2. Jual Bibit Cabai Buto Usia Remaja (40 hari) 60 pohon a Rp 15,000 = Rp 900,000 x 2 bulan = Rp 1,800,000. Jadi untuk area seluas 1 m2, pada bulan ke 6 dapat menghasilkan Rp 6,120,000. Resiko kegagalan diabaikan.
02. Kamar ukuran 2 m x 3 m, usaha Penetasan Ayam Kampung Pola 3 harian CARA : Siapkan mesin tetas muat 200 butir sebanyak 7 mesin penetas dan lakukan penetasan setiap 3 hari, mulai hari ke 21 akan menetas menerus setiap 3 hari. HITUNGAN EKONOMI : 1. Asumsi menetas 60% atau sebanyak 120 anak ayam (kuthuk/DOD) 2. Jual 120 ekor a Rp 4,000 = Rp 480,000, setiap 3 hari, sehingga hasil/bulan adalah 10 kali panen a Rp 480,000 = Rp 4,800,000. Resiko tidak terjual diabaikan.
Silahkan dicermati, silahkan kalau ada yang akan ditanyaka

No comments:

Post a Comment