Saturday, December 26, 2015

REFLEKSI KINERJA DAN HASIL TAHUN 2015

Refleksi bisa diartikan sebagai “pantulan bentuk aslinya”, seperti saat kita kita “bercermin di dalam cermin terdapat bayangan kita secara utuh dan bisa dicermati secara detail pada masing2 bagian”. Salah satu yang dapat kita cermati sebagai releksi pada akhir tahun 2015 adalah “kinerja kita dikaitkan dengan hasil yang kita perolah. Kinerja kita artikan “jam bekerja produktif selama tahun 2015” dan “hasil adalah materi yang diperoleh selama tahun 2015”. Secara umum dalam setahun untuk jam kinerja dapat digunakan standar 8 jam kerja/hari x 211 hari (jumlah hari efektif/tahun) = 1,688 jam kerja minimal untuk produktif yang menghasilkan materi. Materi, dapat kita gunakan UMR, misalnya untuk Provinsi DKI Jakarta adalah Rp 3,200,000/bulan x 12 bulan = Rp 38,400,000, atau nilai/jam kerja adalah Rp 38,400,000 : 1,688 jam = Rp 22,749/jam kerja. Semestinya, kalau bicara jam produktif harian (jam kinerja), juga dapat dihitung dari tersedianya waktu 24 jam/hari, maka secara normal 6 jam digunakan untuk tidur, 4 jam untuk macam2 (mandi, makan, waktu di jalan) dan masih tersisa 14 jam yang disebut jam produktif. Apabila dihitung lebih lanjut, masih tersedia 6 jam kinerja x 211 hari = 1,266 hari x Rp 22,749 = Rp 28,800,234 dan apabila benar2 difullkan maka minimal pada tahun 2015 penghasilan kita adalah Rp 38,400,000 + Rp 28,800,234 = Rp 67,200,234. Ini penghasilan minimal yang mestinya didapatkan, sudahkah diperoleh ?. Silahkan dihitung, apabila belum silahkan dicari “salahnya di mana”, gunakan sebagai masukan untuk menetapkan strategi kinerja dan target penghasilan tahun 2016 yang akan dimulai 5 hari lagi. Manusia, bukan seperti ayam jantan yang memiliki rutinitas pada pagi hari  “berkokok, keluar dari kandang, cari makan, merayu betina dan mengawininya’. Bingung ?, kita diskusikan. 

Friday, December 25, 2015

PENDALAMAN MATERI “MAKANAN/NUTRISI TANAMAN”

Umumnya masa tanaman dibagi menjadi 2 bagian yakni masa vegetatif dan masa generatif, tetapi dalam group SIS saya bagi menjadi 3 bagian masa, yakni masa 0-ABG, ABG-Remaja & Remaja-Dewasa. Pada ke-3 masa dimaksud memang terlihat sekali jenis makanan/nutrisi dominan yang sangat berbeda, yakni masa O-ABG, harus dominan N, masa ABG-Remaja harus dominan P, N mulai menurundan pada masa Remaja-Dewasa, Dominan K kemudian P, N harus NOL dan pada ketiga masa makanan lainnya sekedar ada. Agar lebih kongkrit :
1.    Ukuran masa,
a.       Tanaman usia panen 3 bulan, 0-28 hari adalah masa O-ABG, usia 29-49 hari adalah masa ABG-Remaja, >49 hari sd panen, masa Remaja-Dewasa. Contohnya, tanaman Cabai, Padi, Jagung dsb
b.       Tanaman usia panen 7 bulan, 0-84 hari adalah masa 0-ABG, usia 85-140 hari adalah masa ABG-Remaja, >140 hari sd panen, Remaja-Dewasa. Contohnya, tanaman Singkong, Pisang (kecuali pisang Kepok, Pepaya dsb
c.       Tanaman usia panen 12 bulan, 0-120 hari adalah masa 0-ABG, 121-210 hari adalah masa ABG-Remaja, >210 hari sd panen adalah masa Remaja-Dewasa. Contohnya, tanaman Pisang Kepok
d.       Tanaman Kayu masa panen >5 tahun, panen musim (rambutan dsb) rumusannya terpisah)
2.    Banyaknya makanan yang diperlukan, rumusan umumnya adalah, unsur N (terbanyak) sekitar 5% dari berat tanaman, unsur P sekitar 4.5% dari berat tanaman dan unsur K sekitar 4% dari berat tanaman. Dalam pemberian makanan, perhitungan dimaksud dalam bentuk “kisaran”, angka “tepatnya”, akan sulit dicapai. Seperti manusia makan 3 kali sehari, ukuran kisarannya sebanyak 1 piring makan.
3.    Bahan makanan, produk pabrikan dalam bentuk pupuk kimia dan ada yg bahan organik, misalnya untuk N, dari daun trembesi 5%-7%, daun lamtoro 3%, urine kelinci 2,4%, kohe kambing 2%-2.4% dsb. Untuk unsur P, dari kulit manggis 14%, hewani protein tinggi dan unsur K dari kulit pisang 14%.
4.    Pupuk Kimia sudah siap tersaji untuk dikonsumsi,  sedang yg dari bahan organik perlu waktu untuk diolah sampai siap disajikan. Agar lebih cepat dapat menggunakan Bio M atau Bio PPK dengan waktu sekitar 2 minggu sebelum diberikan.
5.    Akibat salah dalam memberikan makanan, misalnya kebanyakan N, akan mati mengering seperti terbakar, pemberian P sebelum masanya akan kerdil berdaun tua, pemberian K sebelum masanya akan berbunga dan beruah sebelum masanya.

Silahkan dicermati.

Friday, December 11, 2015

PENDALAMAN MATERI “BISNIS BUDIDAYA PISANG” :

1. TEKNIS : 

a. Buat Lubang tanam, 30 cm x 30 cm x 30 cm dan jarak antar tanaman minimal 2 m. 

b. Isi 1/3 lubang dengan pupuk kandang matang yang dicampur dengan kompos tanaman lengkap, boleh ditambah dengan cacahan batang pisang, siram Bio 3 sdm/liter air, biarkan 2-3 hari. 

c. Bibit, pilih bibit yang bentuknya seperti tombak (ramping daun kecil) setinggi 1 m. 


d. Penanaman : 

1) Letakkan Bibit di tengah lubang, bekas potongan bonggol akan menjadi arah kebalikan nantinya muncul buah (apabila potongan di timur, buah akan di barat) 
2) Urug tanah dan biarkan cekung (bagian tengah lebih rendah dari bagian sampin untuk menampung air maupun saaat diberikan POC 

e. Pemupukan : 

1) Pupuk dominan unsur N, berikan sampai usia 3 bulan 
2) Pupuk Dominan Unsur P, berikan lebih 3 bulan sd usia 5 bulan saat ini pupuk Dominan Unsur N diberikan dalam jumlah yg semakin menurun 
3) Pupuk dominan unsur K, diberikan setelah usia 3 bulan sampai menjelang panen, Pupuk Dominan P juga masih diberikan dalam jumlah lebih sedikit dibanding pupuk K. 

f. Perawatan : 

1) Daun maksimal 5 lembar apabila sudah keluar jantung dan jantung sudah dipotong, sisakan daun 3 lembar 
2) Anakan, akan muncul mulai bulan ke-3, maksimal sisakan 2 anakan agar tidak rebutan pakan. 
3) Agar buah mulus, bisa ditutup kantung plastik yang diberi lubang pernafasan sebanyak-banyaknya. 

g. Hama & Penyakit : 

1) Untuk menjaga, semprot Bio PPK seminggu sekali di seluruh body tanaman 
2) Buang ulat di daun 
3) Apabila terkena Virus Layu Daun dengan ciri daun menguning dan batang berwarna coklat, musnahkan. 

h. Panen, tebang saat sudah ada yg matang, atau garis buah (lingir tidak nyata) 



2. MANAGEMEN BISNIS : 


a. Jenis pisang, pilihlan yang laku dengan harga jual tinggi, untuk Jabodetabek Kepok, Ambon, Raja, Tanduk & Nangka, untuk Kepok masa panen 12 bulan dan lainnya 8 bulan 


b. Rencanakan target panen berapa tandan/hari/minggu/bulan. Misalnya : untuk daerah Jabodetabek 1) Target Rp 2,500,000/hari atau Rp 75,000,000/bulan, tanam 50 bibit/hari 


c.  Target Rp 2,500,000/minggu tanam 50 bibit/minggu atau 7 bibit/hari dst. 


Silahkan....

Saturday, December 5, 2015

MATERI PENDALAMAN “MEMPERLUAS JARINGAN PEMASARAN PRODUK”

Apabila produk yang dihasilkan sudah CANTIK/KUALITAS TERBAIK, tetapi tidak atau kurang dipromosikan secara tepat dan meluas maka pencapaian target yang kita inginkan akan terganggu. Ibarat “gadis cantik sempurma hanya berada di dalam gua dan tidak dikenal siapapun”. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mempromosikannya yang pada gilirannya “sang gadis cantik sempurna dibeli konsumen”. Khususnya produk Bioaktivator Multiguna (Bio M), masih perlu kerja keras diantaranya karena : 1. Bukan merupakan kebutuhan primer konsumen 2. Banyak calon konsumen yang belum tahu dengan benar apa saja manfaatnya 3. Adanya produk pesaing yang mungkin memiliki kesamaan dsb. Oleh karena itu harus disikapi dengan 1. Menyiapkan materi promosi yang semakin mendekatkan produk Bio M pada kebutuhan primer konsumen, misalnya ke arah lingkungan hidup-sanitasi-kebersihan. 2. Menyiapkan materi baik berupa kalimat, foto, video yang terkait dengan manfaat Bio M dan sangat dekat atau bersentuhan langsung dengan pola hidup keseharian konsumen 3. Mempelajari produk pesaing dan secara cermat mencari keunggulan Bio M dibanding dengan produk pesain, baik manfaat maupun harga dan kemudahan untuk mendapatkannya. Salah satu bentuk kongkrit yang juga dapat dipilih adalah “MEMBUKA CABANG PRODUKSI DAN PEMASARAN DI AREA PEMASARANNYA”, dengan langkah pokok : 1. Mengajak teman/relasi/mitra kerja untuk bekerja sama melakukan produksi & pemasaran 2. Menyiapkan sebagian alat dan sebagian bahan, khususnya satu bahan khusus harus diracik sendiri (misalnya aroma) agar tidak dapat ditiru oleh teman/relasi/mitra kerja. 3. Buat aturan main yang jelas dan terukur. Sebagai Contoh, apabila dapat terbentuk 10 cabang dan setiap cabang mampu memproduksi dan menjual 500 liter/bulan kemudian kita mengambil untung bersih Rp 5,000/liter, maka akan memperoleh income bersih Rp 25,000,000/bulan dan perkembangannya akan menjadi passive income. Semoga sukses.