Tuesday, June 30, 2009

CONTOH MENGHITUNG KEGIATAN AMF

HITUNG MENGHITUNG CONTOH PEMBUDIDAYAAN JATI UNGGUL SEBAGAI KOMPONEN/BAGIAN KEGIATAN DALAM PENERAPAN FORMULA AMF

SCENARIO, dibudidayakan siswa SD kelas 1 dan Orang Tuanya sebanyak 20 pohon, dalam waktu 6 tahun/lulus SD dipanen. Perkiraan hasilnya, 1/3 x 20 batang x Rp 3,000,000.00 = Rp 20,000,000.00, cukup untuk bekal ke SMP. Pada saat siswa duduk di kelas 4 SD, ditanam kembali sebanyak 30 pohon, dan dipanen pada saat lulus SMP. Demikian pula pada saat kelas 1 SMP ditanam kembali 100 pohon yang dipanen pada saat lulus SMA/SMK, untuk bekal kuliah atau berusaha relatif cukup. Belum diperhitungkan harga kayu yang naik terus, harga di atas adalah harga saat ini.
RESIKO, tidak dirawat, masa panen lambat, kualitas kayu kurang bagus. Dicuri orang
LAHAN PEMBUDIDAYAAN, minimal 1 m s.d. 500 m dpl, tidak terendam dan di ats 500 m dpl, pertumbuhan/besar batang lambat, akibatnya panen lebih lama.
PEMBIAYAAN DIPERLUKAN, benih atau bibit, pupuk kandang/3 bulan, dan anti hama pada 2 tahun pertama, pemotongan cabang 2 tahun pertama dan pengamanan mulai tahun ke3 sampai panen. Pada saat tanaman pendek atau setelah tinggi, d antara batang jati dapat ditanam tanaman jangka pendek panen 3 bulanan yang dapat menekan biaya yang dikeluarkan.
PILIHAN TANAMAN JANGKA PENDEK, antara lain Ubi, Kacang panjang, Pisang yang dipola tanamkan mingguan, agar hasil panen menrus dan dapat mengikat pasar.
CONTOH KONGKRIT, Purworejo, Sukamakmur (Bogor), Tanah Datar, Pulau Bacan (Maluku Utara)
KUNCI SUKSES, bersikap, berpikir dan berbuat dengan sungguh-sungguh walaupun mikro

Salam…

Friday, June 26, 2009

PEMIKIRAN FORMULA AMF DI SEKOLAH DKI JAKARTA

MANFAAT PENERAPAN FORMULA AMF DI SD. SMP, SMA/SMK DKI JAKARTA
Gambaran penerapan Formula AMF di SD di Pedesaan yang telah saya tulis di blog ini sebelumnya, seyogyanyalah dapat diterapkan secara meluas, niscaya manfaatnya sungguh luar biasa bagi bangsa ini. Pilihan jenis kegiatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berpeluang diciptakan dan ditumbuhkembangkan.
Manfaat penerapan formula AMF di seluruh sekolah di DKI Jakarta, dengan titik masuk kegiatan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB), Pembibitan Sengon Laut/Albasia dan Penggantian Sumber Daya Listrik dengan tenaga Surya, manfaatnya sungguh luar biasa, digambarkan secara sederhana sebagai berikut :
01. Jumlah sekolah di DKI Jakarta mulai SD hingga SMA/SMK mencapai 5.005 buah, jumlah peserta didik 1.603.267 orang dan guru sebanyak 106.000 orang (Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Seminar Nasional bertema "Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui manajemen Pembelajaran Berbasis ICT", 25 Juni 2009). Belum lagi ditambah dengan tenaga tata usaha, jumlah lembaga pada pendidikan non formal dan informal ( tenaga pendidikan dan peserta didik)
02. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010,Provinsi DKI Jakarta ditargetkan memiliki ruang terbuka hijau (RTH) seluas 13,9 persen/sekitar 700km2/7,000ha dari wilayah seluas 665 km2 (Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Ery Basworo), Pemikiran, apabila dibutuhkan tanaman pelindung 300 bibit/ha, dibutuhkan tanaman sebanyak 2,100,0000 pohon dan apabila 1 orang siswa dapat membibitkan 10 bibit tanaman pelindung, akan dapat dibibitkan sebanyak 16,032,670 batang dalam waktu 3-6 bulan.
03. Lubang Resapan Biopori (LRB) di DKI Jakarta ditargetkan 75 juta-an (SK Gubernur 197 Tahun 2008 tentang Percepatan Pembuatan LRB). Pemikiran, apabila dapat membuat 50 buah LBR/sekolah, akan memberikan kontribusi 500,250 lubang, belum dihitung sampah organik tidak dibuang ke LPA
04. Kebutuhan subsidi listrik tahun 2009 sebesar Rp 60,43 triliun ( Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral). Pembangkit listrik tenaga surya hemat 50 persen dibandingkan penggunaan listrik biasa, bebas bahan bakar, aman dan hemat listrik seumur hidup (Avilia, Marketing CV Istana Utama). Pemikiran, apabila setiap bulan biaya pembayaran listrik, perawatan dsb membutuhkan biaya sebesar Rp 1,000,000.00/sekolah, dapat dihemat biaya sebesar Rp 2,502,500,000.00
05. Manfaat, sekolah dapat menjadi contoh, rujukan dan sumber penyediaan bibit serta sekaligus dapt meningkatkan kinerjanya.
Ada yang mau memulai, saya bantu benih sengon dan konsultasi, trmasuk menghitung biayanya, GRATIS , salam…

Wednesday, June 24, 2009

BUDIDAYA JATI & PISANG DI TEPI JALAN, SEBAGAI BAGIAN FORMULA AMF DI DESA

GARIS BESAR MENGHITUNG BUDIDAYA PISANG KEPOK & TANAMAN JATI UNGGUL DI TEPI JALAN DESA SEBAGAI BAGIAN FORMULA AMF
01. MASUKAN :
a. Panjang jalan yang bisa ditanam, 5 km, jumlah panjang kiri dan kanan 10 km
b. Jarak tanam Jati, 6 m, ditanam sebanyak 1,660 bibit, pembulatan 1,500 bibit
c. Jarak tanam pisang 2 m, ditanam 5,000 bibit, pembulatan 4,000 bibit..

02. PERENCANAAN :
a. Penanaman, bibit Jati ditanam sekaligus pada bulan 1 dan bibit Pisang ditanam, 50 batang/bulan
b. Tenaga kerja, Karang Taruna/Pemuda sebanyak 10 orang dengan tanggung jawab menanam, merawat dan mengamankan sebanyak 150 bibit jati dan 400 bibit pisang./orang.

03. CONTOH PERHITUNGAN HASIL PANEN (HARGA TAHUN 2009) :
a. Kayu Jati, 1,500 batang x 1/3 m3 x Rp 3,000,000.00 = Rp 1,500,000,000.00 akhir bulan ke 60-96 (akhit tahun ke 5 s.d. 8)
b. Buah Pisang :panen menerus mulai bulan ke 10, sebanyak 500 tandan a Rp 20,000.00 = Rp 10,000,000/bulan atau Rp 600,000,000.00 (akhir tahun ke 5) dan Rp 840,000,000.00 (akhir tahun ke 8).
c. Total pndapatan pada Rp 2,100,000,000.00 s.d. Rp 2,340,000,000.00 atau rata-rata Rp 35,000,000.00/bulan (Rp 3,500,000.00/bulan/orang).

04. LAIN-LAIN :
a. Modal (uang) diperlukan relative sangat murah, yakni untuk membeli bibit atau benih jati, pupuk dan pestisida. Mungkin modal kerja awal, pada saat tanaman pisang belum pane untuk 10 orang tenaga kerja.
b. Alternatif lain Jati, adalah Sengon (panen lebih cepat) atau Mahoni. Sedangkan untuk pisang, dapat dipilih jenis lain yang memiliki nilai jual tinggi antara lain pisang tanduk, Raja dan Ambon, bias juga diganti Pepaya
c. Tanaman jati, Sengon maupun Mahoni juga berfungsi sebagai tanaman pelindung. Agar tanaman pelindung tidak hilang, pada akhir tahun ke-3, bibit tanaman pelindung ditanam diantara tanaman pelindung yang ada.
d. Resiko kegagalan, pencurian pisang dan kesungguhan pemeliharaan

Monday, June 22, 2009

CONTOH TITIK MASUK FORMULA AMF DI DESA

DARI TITIK MASUK "USAHA PENETASAN AYAM KAMPUNG" , akan berpeluang diciptakan :
01. USAHA ALAT TETAS
02. USAHA PENYEDIAAN TELUR TETAS
03. USAHA PETERNAKAN (PENGGEMUKAN, INDUKAN)
04. USAHA PRODUKSI PAKAN AYAM
05. USAHA OLAH BOGA AYAM
06. USAHA PERDAGANGAN AYAM
07. USAHA BUDIDAYA TANAMAN PAKAN AYAM & BUMBU OLAH AYAM
08, USAHA PUPUK KANDANG
09. USAHA TRANSPORTASI
10. USAHA KERAJINAN BULU AYAM

Note :
1. Pemilihan titik masuk “AYAM KAMPUNG”, dengan argumentasi masyarakat sudah terbiasa dan pasar relatif terbuka stabil.
2. Dari 11 jenis usaha yang terbentuk, apabila setiap unit usaha rata-rata dapat menyerap 4 orang tenaga kerja, akan terserap sebanyak 44 orang tenaga kerja. Secara bertahap dalam perkembangannya, penyerapan tenaga kerja akan bertambah secara signifikan, termasuk pada penciptaan usaha baru yang potensial
3. Dalam konteks penetapan titik masuk dimaksud, jenis usaha penetasan ayam kampung hanyalah merupakan salah satunya.
4. Pembuatan sketsa dengan “anak panah”, memberika arti bahwa masih ada peluang usaha yang dapat di-creat lagi.
5. Peran serta aktif petugas Dinas Peternakan dan Pertanian setempat mutlak diperlukan, baik sebagai Nara Sumber Teknis (NST) maupun untuk menekan resiko kegagalan

Silahkan dicermatyi dan lakukan, jadi tidak hanya menjadi impian, bangsa ini butuh anda

salam...

Saturday, June 20, 2009

GAMBARAN FORMLA AREA MULTIFUNGSI DI SD

Gambaran Formula Area Multi Fungsi (AMF) di Sekolsh Dasar (SD) di pedesaan, antara lain adalah sebagai berikut :

A. POKOK KONSEP
  1. Peserta, seluruh peserta didik, guru, tenaga administrasif juga orang tua peserta didik, lebih bagus perangkat Pemerintahan Desa
  2. Pengelola, Guru, Orang Tua dan Perangkat Desa
  3. Lokasi AMF, area SD, lahan guru, tenaga admnstrasi, orang tua, lahan desa (pemakaman, tempat ibadah, tepi jalan, tepi sungai dsb).
  4. Contoh Pilihan komoditi (alternatif), Pembudidayaan tanaman jangka 3 bulan (sayur mayur), 6 bulan (Pepaya, Singking) dan 5-10 tahun panen (sengon, jati, mahoni). Peternakan ayam kampung, Itik dan Ikan Lele (pembibitan dan pembesaran).
  5. Target, mulai menghasilkan (panen) pada hari ke - 21.

B. GAMBARAN POKOK PEKERJAAN TEKNIS :

  1. Pengelola yang tertama Guru, menyusun rencana dan melakukan pembibitan tanaman, pemnetasan ayam, itik maupun pembibitan ikan lele. Kuantitas hasil, disesuaikan dengan kuantitas yang akan dibagikan kepada peserta. Contoh, setiap anak kelas 1 SD diberikan 10 bibit tanaman sengon yang akan dipanen pada saat lulus SD (jadi saat lulus SD biaya ke SMP tersiapkan), maka mnimal jumlah bibit sengon disediakan adalah jumlah siswa SD dan peserta lain dikalikan 10.
  2. Pengelola mendiskusikan rencana dengan seluruh perserta, pokok besaran yang dibahas adalah jenis yang akan disiapkan, pertimbangannya, jumlah disiapkan, sumber dana, lokasi penanaman/peternakan, cara pembagian, perawatan dan pembagian hasil keuntungan (10% Pengelola, 70% peserta dan 20% pemilik lahan/tempat)
  3. Pelaksanaan penyiapan bibit/benih yang akan dibagikan dan tata cara pembagiannya.
  4. Pembianaan budidaya maupun peternakan
  5. Evaluasi dan pengembangan.

C. GAMBARAN POKOK HASIL :

  1. Peserta mulai hari ke 22 telah dapat memelihara/menggemukan ayam, itik dan mulai hari ke 90-180 panen.
  2. Peserta mulai bulan ke 3 mulai menanam sayur mayur dan hari ke 120 mulai panen
  3. Peserta mulai bulan ke 3 mulai menanam sengon, jatai atau mahoni dan mulai akhir tahun 5 bisa dipanen.

D. GAMBARAN SUMBER PEMBAIAYAAN :

  1. Swadaya, gabungan dari seluruh peserta
  2. Bantuan pemerintah maupun pemerintah daerah
  3. Bantuan pihak lain tak mengikat

Apabila dapat diwujudkan, setiap area di SD akan memiliki nilai manfaat (pembeajaran, ekonomi dan lingkungan hidup), termasuk pemanfaatan limbah cair dsb. Kemungkinan akan memiliki dampak dan implikasi positif yang meluas apabila hasil awal menggembirakan secara luas. Minimal untuk tanaman sengon, jati atau mahoni merupakan jaminan peserta didik saat lulus SD (apabila dimulai dari peserta-orang tua kelas 1 SD)

Berminat ?, saya bantu termasuk untuk menghimpun sumber dana

Salam...

Thursday, June 18, 2009

FORMULA AREA MULTI FUNGSI (AMF)

Formula Area Multi Fungsi (AMF) merupakan temua saya sekitar 13 tahun yang lalu, saat saya ditugaskan menjadi Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Cilandak, Jakarta Selatan salah satu UPT Ditjen PLSP Depdiknas, Saat itu saya dihadapkan pada berbagai permasalahan karena keterbatasan sumber daya, harus mengelola lahan dan bangunan seluas 1 ha dan membawahi staf teknis (Pamong Belajar) yang berlatar belakang multi disiplin ilmu. Terpikir oleh saya bagaimana cara agar saya dapat keluar dari permasalahan dimaksud. Dari berbagai bahan referensi yang ada, salah satu yang menarik adalah Kebijakan dan Program Unesco ke 6 yakni Program Pendidikan Orientasi Masa Depan (Future Oriented Program) yang berkonsentrasi pada Teknologi dan Lingkungan Hidup. Tolakannya, saya harus bisa menciptakan formula yang dapat mengoptimalisasikan sumber daya internal yang ada dan dapat berkesinambungan. Dari tolakan itu, kongkritnya saya menetapkan setiap cm2 area maupun setiap orang di SKB Cilandak pasti punya daya yang bisa digali dan ditumbuh kembangkan. Agar dapat berkelanjutan, hasil kegiatan yang dilakukan harus memiliki nilai jual (pasar). Kaitan agar menjadi suatu system yang sistemik, saya kesampingkan dahulu yang penting bisa jalan (filosofi anak belajar jalan, yang penting bisa jalan dulu)
Kongkritasi dari pemikiran sederhana di atas, saya membagi area SKB (baik tanah maupun bangunan/ruang da peralatan) menjadi area untuk melakukan kegiatan yang hasilnya berpeluang dipasarkan secara bertahap, antara lain adalah :
  1. 1. Lahan terbuka, pembudidayaan pisang batu (diambil daunnya), sengon/alabsia, jati unggul, kangkung air dan darat, pisang buah (raja dan tanduk), rumput hermada, pepaya, tanaman hias dsb. Ditanam secara kontinyu dengan hasil harian, bulanan dan tahunan. Juga saya membuat kolam ikan, produksi pupuk kompos, berternak kambing-domba (termasuk penggemukan, pola 3 bulanan), penetasan ayam kampung, itik (termasuk penggemukan itik
  2. Bangunan/ruang, penyediaan sarana olah raga (bulu tangkis, tenis meja), Produksi Mesin Penetasan Unggas, Mesin Penghancur/Pencacah Plastik, Mesin Pembuat Tepung, Mesin Giling Multi Fungsi dsb. Ruang juga saya gunakan untuk pelatihan Musik (Band), Vokal, Menjahit, Tata Boga, Komputer, Perdagangan/warung makanan dsb.
  3. Penyelanggaraan acara ekspose program dan kegiatan dalam waktu tertentu baik dalam bentuk acara pameran, bazar, hiburan maupun mengundang pers.
Variasi berbagai aktivitas dalam area dimaksud, karena keseluruhannya saya kemas dalam bentuk program pendidikan dan adanya pemikiran bahwa semakin banyak variasi jenis program, maka akan semakin banyak warga masyarakat yang dapat ikut mempelajarinya. Pada dasarnya warga masyarakat yang belajar, juga merupakan tenaga yang membantu saya untuk menekan biaya, juga bertindak sebagai ujung tombak pemasaran maupun untuk memperoleh ide-gagasan pengembangan. Kunci lain yang saya temukan adalah adanya kaitan antara satu jenis progam-kegiatan dengan yang lain pada satu area dan penggunaan area lebih dari satu jenis kegiatan dan oleh karenanya saya sebut AREA MULTI FUNGSI (AMF) mulai tahun 2001.
Bertolak dari keseluruhan hal di atas maka,

Andainya saya menjadi seorang Kepala Desa, maka saya akan mensejahterakan warga masyarakat saya dengan menggunakan konsepsi Formula AMF,
dengan langkah pokok :
  1. Menelaah daya internal dan sekaligus daya eksternal, utamanya pasar. Juga peminatan dan warga masyarakat untuk mengembangkan bakatnya.
  2. Membagi RT, RW dengan program dan kegiatan yang berbeda dan harus berkaitan dengan kegiatan yang lain. Proses dalam hal ini ditetapkan secara musyawarah
  3. Menetapkan penggunaan fasilitas umum (area pemakaman, tepi jalan, halaman sekolah dsb) untuk melakukan program-kegiatan tertentu
  4. Memulai bertindak dengan bermodalkan daya internal yang ada.
  5. Menetapkan team pemikira (Think tank) dan Team Pelaksana yang bertugas menyusun perencanaan program dan kegiatan secara jelas, terbuka dan mudah difahami.

Harapan perwujudan pada akhir tahun pertama, antara lain adalah :

  1. Seluruh warga masyarakat terlibat aktif sesuai dengan pilihan kegiatannya
  2. Hasil harian, mingguan, bulanan, tri bulanan, enam bulanan dan akhir tahun telah ada yang dapat dihitung secara ekonomi maupun lingkungan hidup.
  3. Tampilan fisik sebagai contoh di seluruh tepi jalan, seluruh tepi jalan desa telah dtanami sengon/jati/mahoni dan pisang panen bulanan yang dikelola anak muda dengan perhitungan setiap 100 pohon sengon/jati/mahoni dan 100 pohon pisang dikelola 1 orang (menjadi usaha. Seluruh fasilitas umum, telah ditanam rumput pakan ternak panen harian dsb. Setiap malam minggu, membuat acara hiburan termasuk pasar malam.
  4. Tersedia bahan kajian dari berbagai aspek untuk perbaikan maupun menyusun program Formula AMF tahun berikut.

Formula AMF juga cocok untuk anda yang memiliki lahan, Camat, Bupati/Walikota, Pondok Pesantren dan anda yang mengelola lembaga dengan area terbuka yang relatif luas.

Saya akan menjawab pertanyaan anda maupun anda yang ingin berkonsultasi dalam menetapkan pilihan jenis program-kegiatan yang bertolak dari daya internal anda maupun guna kepentingan pendalaman Formula AMF. Silahkan tulis dalam box komentar di bawah ini.

Salam....

Wednesday, June 17, 2009

ANDAINYA SAYA JADI .....MAKA YANG AKAN SAYA LAKUKAN ...

Mimpi boleh saja, juga mengandai andai, sepanjang konstruktif untuk bangsa ini dan utamanya bagi kita sebagai "manusia" di dunia ini. Jadi pada kesempatan kali ini, saya akan mengandaikan diri saya jadi ... an apa yang akan saya lakukan. Silahkan dicermati :

MENJADI KETUA RT, MAKA SAYA AKAN MENGAJAK SEMUA WARGA UNTUK MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN BUNGA MELATI

Pemikiran sederhananya, mudah ditanam (termasuk menggunakan pot/kaleng), cepat berbunga dan kuntum bunga bernilai jual lumayan tinggi. Turut meningkatkan kualitas lingkungan hidup, keindahan, harum dan memungkinkan untuk membuka usaha pembibitan, penjualan bunga dan keterampilan meronce kuntum bunga melati. Dampak dan implikasi positif lain.

Gambaran tampilannya, asumsi satu RT sebanyak 60 KK dan setiap KK menanam 10 Pot, akan tertanam 660 Pot, setiap hari akan menghaslkan minimal 10 kuntum/pot, akan menghasilkan 6,000 kuntum. Asumsi harga Rp 50.00/kuntum, akan memberikan income Rp 300,000.00/hari, harga kuntum setelah dironce akan semakin tinggi. Peremajaan harus dilakukan sebulan sekali dengan memotong tangkai dan tangkai dibibitkan. Apabila tiap poto dapat dibibitkan (stek) 5 batang, akan menghasilkan 3,000 bibit, dengan asumsi harga Rp 2,500.00/bibit akan menghasilkan Rp 7,500,000.00/bulan mulai bulan ke-5

Gambaran alternatif proses teknisnya, Cara Bertahap : beli 10 indukan tanaman melati indukan, stek menjadi sekitar 100 bibit dan bagikan ke warga dst sampai target 600 bibit tertanam. Cara lain, beli bibit sekaligus, resiko biaya relatif besar tetapi akan mempercepat panen.

Kegagalan, terjadi karena beberapa hal antara lain kurang sabar, penguasaan teknik budidaya tanaman melati rendah. Antisipasi, ciptakan dan kembangkan organisasi pelaksana yang ramping, efisien dan efektif dan jaring relasi dengan ahli tanaman dengan baik-benar.

Profesi lain yang dapat menyelenggarakan dengan garis besar formula yang sama seperti di atas, diantaranya : Pengusrus Masjid/Majelis Taklim, Gereja, Vihara, Karang Taruna, Ketua PKBM, Kepala Sekolah

Note :

1. Tanaman Melati hanya salah satu contoh, tanaman lain seperti Mawar juga bisa

2. Perorangan bisa saja melakukan dengan konsep yang sama, terlebih yang memiliki lahan

3. Diversifikasi usaha lain adalah Penyulingan Bunga Melati, menjadi parfum Jasmin

4. Pasar, bibit di penjualan bibit tanaman, bunga ke pasar atau hubungi organisasi Harpi Melati - Katalia terdekat di seluruh Indonesia (bisa saya bantu)

5. Cermati lebih lanjut dalam tinjauan sebagai usaha yang berpeluang membuka kesempatan kerja

Demikian, semoga bermanfaat untuk anda, lingkungan hidup dan mereka yang membutuhkan pekerjaan atau mau berusaha.

Salam....

ANDAIKAN SAJA.....ANDA JUGA LAKUKAN, MAKA....

Ada beberapa hal yang temukan dan saya gunakan dalam perjalanan hidup saya, baik dari orang lain maupun saya temukan sendiri, antara lain adalah :
  1. Menunda pekerjaan sama saja saja dengan menanggung penderitaan
  2. Masa lalu adalah garis hidup dan saat ini kita akan membuat garis hidup sendiri, hal itu tak kan terhindarkan, karena waktu tak bisa dihentikan
  3. Untuk mengahadapi apapun, sepanjang kita dapat menjalani dalam suasana nyaman, lebih pas hasilnya. Masalahnya, bagaimana kita dapat mengendalikan diri agar suasana nyaman tetap dapat terjadi ?
  4. Pohon senantiasa memiliki akar yang banyak, pohon yang tangguh dan kokoh berdiri, selalu memiliki akar tunggang dan akar serabut. Fungsi akar adalah sumber nafkah. Jadi kalau kita mau kokoh juga, mestinya kita memiliki akar tunggang dan serabut itu.
  5. Dosen saya dulu, ketika saya berusia kurang dari 30 tahunan, mengatakan bahwa mestinya, perut kita isinya KOMPOS, bukan KUBURAN, karena kita seperti sapi, indikasinya gak punya taring. So...kalau mau tetap sehat. Saya bersyukur sekali, perut saya sebagian besar KOMPOS dan kesehatan saya lumayan bagus sampai saat ini. Tak berkacamata dan sakitnya sekedar flu...

Anadaikan saja, beberapa hal di atas bisa digunakan untuk anda, saya yakin manfaatnya akan anda rasakan

Salam


SEANDAINYA....MAKA SEJAHTERALAH BANGSAKU

SEANDAINYA...., MAKA SEJAHTERLAH BANGSA INI
Dalam perjalanan usia saya yang lebih dari 50 tahun ini, banyak hal yang telah saya dapat dan mestinya dapat bermanfaat bagi orang maupun pihak lain. Simple dan relatif mudah dilakukan dan...karena itulah tulisan ini akan berikan judul itu.
Melalui blog yang saya punya, anda secara bertahap akan menemukan buah pemikiran, konsep maupun pengalaman yang saya lakukan. Saya akan menuliskannya secara singkat dan akan saya mulai dari nomor 0001, Silahkan anda baca dan telaah dengan meninjauanya dari berbagai aspek/sudut pandang. Silahkan pula anda memberikan komentar dan saya ajak anda untuk membahasnya lebih lanjut. saya akan menemani anda kalau pemikiran, konsep maupun pengalaman saya anda gunakan.
  1. Andainya..., di berbagai wilayah Indonesia ini dapat ditanam kedelai "setiap hari" maka akan dapat dipanen "setiap hari", maka tidak perlu import kedelai. Kebutuhan kedelai menjadi keharusan karena umumnya kita "setiap hari" makan tahu dan atau tempe.
  2. Andainya..., di seluruh tepi jalan desa, kecamatan, kabupaten/kota dan jalan provinsi yang memungkinkan ditanam sengon, jati, mahoni secara bergiliran "setiap hari", maka dalam waktu tertentu akan dapat dipanen "setiap hari". Apabila jarak tanam 8 m, akan dapat ditanam sebanyak 125 pohon/km, pada tahun ke 3-4, ditanam kembali diantara tanaman (peremajaan). Bisa diperhitungkan berapa banyak tenaga kerja terserap dan hasil yang akan didapat (3 batang jati, diameter 20 cm setara 1 m3).
  3. Andainya..., mau menestaskan telur ayam, 3 hari sekali, maka mulai hari ke 21 akan panen anak ayam stiap 3 hari.
  4. Andainya..., telur ayam diganti dengan ikan lele (pembesaran), maka mulai hari ke 90, akan panen 3 harian. Besar uang didapat, tergantung yang direncanakan dan sebagai catatan, bibit ikan lele dipelihara 50 ekor/1 m3 dan harga Rp 6,000.00/kg (6-8 ekor).
  5. Andainya..., berbagai usaha seperti di atas dirangkaikan dalam 1 desa dan diciptakan multiplier effectnya. Contoh usaha penetasan ayam, berternak ayam, usaha pakan ayam dsb.
Salam