Tuesday, September 16, 2014

FORMULA USAHA TOKO BUSANA, ASESORIES DAN KELENGKAPAN PEREMPUAN DI KOMPLEKS PERUMAHAN


A.        MATRIKS DESIGN FORMULA
NO
DASAR TOLAKAN
KESEMPATAN
CARA
01
Umumnya sifat perempuan itu “tidak suka“ kalau ada perempuan lain “menyamai apa yang dikenakannya”.
Menjual Busana, Jilbab dsb yang dibuat “terbatas atau hanya satu”

Mencari referensi design Busana, Jilbab dsb, menciptkan design baru dan memproduksinya, dengan harga jual terjangkau bagi konsumen.

02
Umumnya sifat perempuan itu “suka membuat sarang atau mengkoleksi berbagai benda yang khas”.
Menjual aneka asesories yang unik2 (khas)
Menciptakan berbagai barang yang khas untuk perempuan atau berburu barang-barang yang khas dan tidak akan dijumpai di daerah itu (skala besaran kota)
03
Umumnya sifat perempuan itu “suka dianggap menjadi trendsetter (yang memulai)
Menciptakan produk yang dapat menjadi trend dan menjualnya.
1.    Mencari referensi trend yang muncul pada saat/musim tertentu.
2.    Menciptakan produk yang dapat menjadi trend dan menjualnya.
04
Umumnya sifat perempuan itu “suka dianggap eksklusif, termasuk menunjukkan apa yang dikenakannya”
1.    Menciptakan produk yang hanya diproduksi “satu” dijual “mahal”
2.    Menjual produk bermerk terkenal dan mahal
1.    Mencari referensi terkait barang-barang ekslusif, lihat dapat yang dikenakan bintang film, tokoh dunia yang terkenal
2.    Memproduk atau membeli produk ekslusif dan menjualnya
05
Umumnya sifat perempuan itu “tidak simple dan ingin membawa apapun”
Menciptakan Tas perempuan yang didesign bisa muat ber bagai kebutuhannya dengan kesan tetap ekslusif dan selaras dengan busananya
1.    Mencari Tas yang disukai perempuan dan dapat memuat banyak dengan rapi.
2.    Memproduk atau membeli produk Tas dan menjualnya

NOTE :
01.     Apabila usaha baru akan dimulai, brosur agar dibuat dan disebarkan, lengkapi foto produk, bisa diberikan perangsang discount dsb
02.     Umumnya perempuan itu “malas merawat, tetapi sangat jeli”, jadi semua produk jangan sampai mudah rusak dan sempurna produksinya
03.     Umumnya perempuan itu “ngotot untuk memperoleh baraang tertentu yang disukainya, walaupun mahal”, oleh karena itu gunakan harga “pas”, kalau “menawar dan sudah menguntungkan, sampaikan “secara khusus dikasih discount”.


 Jakarta, 16 September 2014  

LANGKAH POKOK MEMBIBITKAN TANAMAN ALBASIA (SENGON)

A.    PENYEMAIAN :
1.     Penaburan, dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan sehat. Persiapan penaburan antara lain :
a.    Pembuatan Bedeng tabur, buat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran  5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.
b.    Pengisian media tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1, isikan ke bedeng tabur setebal 10 cm, usahakan bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit.
2.     Cara pelaksanaan,.
a.    Buat larikan, jarak antar larikan 5 cm, kedalaman 2 cm.  
b.    Taburkan benih,  pada waktu pagi/sore agar terhindar dari penguapan yang berlebihan.
c.    Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari, siap untuk dilakukan penyapihan.

B.     PENYAPIHAN BIBIT  
1.       Siapkan kantong plastik (Polybag) ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.
2.       Siapkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.
3.       Masukkan media tanam ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
4.       Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.

C.     PEMELIHARAN BIBIT  
1.     Penyiraman, Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari agar dilakukan hati-hati. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, apabila di areal terbuka dan hari yang panas.
2.     Pemupukan & perbaikan media tanam, gunakan larutan "gir", dengan cara .  
a.     Dosis, 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 3-6 bulan atau tingginya 40 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun (ciri batang bibit, sudah berwarna keputihan/kayu, siap ditanam di kebun/dibuat stum).
b. Perbaiki media tanam (media tumbuh dan pollybag), apabila mengganggu pertumbuhan.
3.     Penyulaman, Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu diganti segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.
4.     Penyiangan, Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan  lakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.
5.     Pengendalian Hama dan Penyakit, Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan.
CARA LAIN PENYEMAIAN BENIH YANG SIMPLE SAMPAI MENJADI BIBIT SIAP TANAM :  
1.      Masukkan media tanam ke dalam Polybag
2.      Langsung letakkan 1 benih/polybag, apabila setelah 7 hari belum tumbuh, ganti dengan benih lainnya.
3.      Setelah ketinggian bibt 40 cm atau lebih, siap ditaman di lahan/area penanaman..

Ø  SETELAH PEMBIBITAN BERHASIL,  AGAR SEGERA DITANAM. TATA CARA PENANAMAN, PEMELIHARAAN APABILA BELUM MENGUASAI SILAHKAN BROWSING DI INTERNET DAN ATAU KE BERBAGAI PIHAK LAIN.
Ø  TREND KAYU SENGON NAIK DAUN, ANTARA LAIN KARENA BANGUNAN RUMAH VERTIKAL (APARTEMEN), LOGIS PERLU KAYU KUAT DAN RINGAN
Ø  KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP BURUK, TANAM SENGON DISARANKAN, AKAN MENYUBURKAN TANAH KEMBALI DAN MENYIMPAN AIR  YANG LUMAYAN
Ø  MASA TANAM SAMPAI PANEN 2-5 TAHUN, RELATIF SINGKAT…


Jakarta, 13 November 2001, diolah dari hasil pengalaman sendiri semenjak tahun 1993 dan dari berbagai sumber. Konsultasi teknis dan managemen apabila tidak tersedia silahkan hubung saya,  hp : 0811924600, e-mail : singgihpraptanugraha@yahoo.com, Blog : singgihmind.blogspot.com 

Sunday, August 24, 2014

CONTOH POKOK PROGRAM PENDIDIKAN LIFE SKILL & PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI SISWA YANG BERDAMPAK PADA KEINDAHAN MAUPUN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH DASAR

A.   CONTOH PILIHAN PROGRAM :
1.    Kelas 1, 40 siswa :
a.       Budidaya Bayam Kangkung (2m2/siswa), volume panen pada hari ke 28, 64,000 batang/320 ikat dan bernilai jual Rp 320,000.00.
b.      Budidaya Albasia (5 btg/siswa), colume panen pada saat siswa kelas 6 sebanyak 200batang/65m3 dan bernilai jual lebih dari Rp 32,500,000.00
2.    Kelas 2, 40 siswa :
a.       Budidaya Sawi, (25 btg/siswa), volume panen pada hari ke 60, 1,000 batang dan bernilai jual Rp 500,000.00
b.      Budidaya Pisang (5 btg/siswa), volume panen pada hari ke 180-210, 200 tangan dan bernilai jual Ro 10,000,000.00
3.    Kelas 3, 42 siswa :
a.       Budidaya Bawang Merah (50 tunas/siswa), volume panen pada hari ke 90-100 sekitar 100 kg dan bernilai jual Rp 2,000,000.00
b.      Budidaya Terong, Cabai (10 bibit/siswa), volume panen pada hari ke 90-100 sekitar 420 kg dan benilai jual Rp 1,680,000.00
4.    Kelas 4, 36 orang :
a.       Budidaya Pepaya California (2 btg/siswa), volume panen pada hari ke 180-210 sebanyak 350 kg dan bernilai jual Rp 7,000,000.00
b.      Pembibitan Albasia (50 btg/siswa), volume panen bibit pada hari ke 180 dan bernilai jual ERp 320,000.00
5.    Kelas 5, 40 orang :
a.       Pembibitan Jati-Jabon (50 btg/siswa), volume panen bibit 2,000 batang dan bernilai jual Rp 6,000,000.00
b.      Produksi Pupuk-Kompos Organik (100Kg/siswa), volume panen pupuk-kompos 4,000 kg dan bernilai jual Rp 12,000,000.00
6.    Kelas 6, 36 orang :
a.       Produksi  Biang Bioaktivator (5liter/siswa), volume panen pada hari ke 10 sebanyak 180 liter dan bernilai  jual Rp 3,600,000.00
b.      Pembibitan Pohon Kelapa (50 btg/siswa), volume panen bibit pada hari ke 180 1,800 batang dan bernilai jual Rp 3,600,000.00

B.    NOTE :
1.    Tahap awal dimulai bulan Agustus 2014 dan setiap siswa melakukan 2 kegiatan, tahap berikutnya dapat ditambah dengan kegiatan lain yang setara dengan jenis tanaman yang potensial bernilai ekonomi, termasuk tanaman hias
2.    Keseluruhan pembiayaan program-kegiatan dan Penggunaan dana keuntungan hasil panen, ditetapkan Kepala Sekolah
3.    Hasil Pupuk-Kompos maupun Biang Bioaktivator, dimanfaatkan sendiri dan selebihnya dapat dijual
4.    Cara penjualan hasil panen, dilakukan dengan cara menjual kepada tengkulak maupun menjual bebas
5.    Setelah panen, dilakukan penanaman-peoduksi kembali dengan jenis tanaman yang sama-setara atau lain

Semoga seluruh Sekolah Dasar di seluruh Indonesia dapat melaksanakannya dan kiranya kemandirian sekolah akan segera terwujud di segenap aspek, termasuk meningkatkan kesejahteraan para actor di sekolah.


Bagi yang memerlukan materi teknis kegiatan, dapat saya sediakan (saya kirim via email), termasuk bagi yang memerlukan pendampingan, akan saya tugaskan tenaga ahli terkait dengan kompensasi pembiayaan dari pengundang.

Friday, April 25, 2014

UPAYA MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI RAKYAT INDONESIA YANG DIAWALI DENGAN USAHA EKONOMI MIKRO

 Indonesia, salah satu Negara di dunia yang banyak memiliki kelebihan dibanding dengan negara lain, diantaranya di lihat dari letak geografisnya merupakan negara tropis yang hanya memiliki 2 musim yang berdampak pada kekayaan keanekaragaman hayati, kandungan Sumber Daya Alam (SDA) berbagai jenis yang melimpah, ribuan pulau dan luasnya lautnya, semestinyalah dapat menjadi negara yang maju dan dapat memakmurkan seluruh rakyatnya yang berada pada kisaran 240juta orang
         Sungguh disayangkan, dari berbagai fakta yang mudah ditemukan di lapangan maupun informasi dari media cetak maupun elektronik “kemakmuran seluruh rakyat” dimaksud masih terlalu jauh dari  harapan.  Sebaliknya, Indonesia masih dihadapkan pada masalah kemiskinan, pengangguran usia produktif, semakin rusaknya lingkungan hidup, impor komoditi yang semestinya dapat diproduksi atau dibudayakan di dalam negeri, meningkatnya jumlah hutang negara dan berbagai masalah lain yang besar, luas dan kompleks.
          Berbagai pihak telah menyadari, merencanakan dan berbuat atau melakukan upaya antisipasi atas permasalahan di atas, namun belum memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karenanya,    upaya antisipasi lain harus segera dicari dan dilaksanakan yang pada gilirannya dapat mewujudkan kemandirian Indonesia di berbagai bidang, termasuk di bidang ekonomi.   
           Bukan hal yang mudah untuk menemukan upaya dimaksud, namun bukan hal yang mustahil untuk ditemukan dan dilakukan. Khususnya dalam bidang ekonomi, sebenarnyalan masih terbuka luas berbagai jenis upaya yang dapat dilakukan, walaupun diawali dengan langkah (entry point) yang sangat mikro.
                Memformulasikan upaya mewujudkan kemandirian perekonomian Indonesia dengan entry point yang sangat mikro tidak menjadi masalah. Hal ini apabila dikaitkan dengan rancangan program managemen usaha ekonomi yang meluas (makro), dapat dilaksanakan secara konsisten, berkesinambungan dan memperoleh dukungan kebijakan yang cukup memadai.
                 Sebagai contoh usaha ekonomi mikro yang relatif mudah dilakukan oleh siapapun yang belum memiliki keterampilan, cepat menghasilkan menerus setiap hari di Indonesia masih sangat banyak, diantaranya adalah usaha :
1.   Grosir Keliling, dengan sasaran konsumen warung-warung bermodal kecil , hasil akan diperoleh mulai hari ke-7. Apabila setiap hari  dapat memasok barang minimal 10 warung, dalam putaran 6 harian dapat memberikan penghasilan yang signifikan.
2.    Pembibitan Ayam Kampung, dengan memiliki 21 mesin tetap dan melakukan kegiatan penetasan tiap hari akan mulai menghasilkan pada hari ke 22. Cara ini dapat digunakan untuk melakukan pembibitan unggas lain.
3.    Budidaya Cabai Rawit, dengan minimal sebanyak 20 batang bibit tiap hari, bisa menggunakan Pot, mulai hari ke 91 akan panet minimal 2 kg/hari.
4.    Budidaya Pisang, dengan menanam sebanyak 10 batang bibit/hari, mulai hari ke 180-210 akan panen 10 tandan buah pisang.
5.    Budidaya Albasia, dengan menanam 100 batang/6 bulan, mulai akhir tahun ke 5 akan panen sebanyak 30 m3 kayu/6 bulan.
Bentuk kebijakan yang kondusif seyogyanyalan diberikan oleh segenap jajaran pemerintah di setiap tingkatan, dari tataran regulasi agar tidak terjadi over produksi maupun memberikan dukungan pembiayaan, dukungan lahan (termasuk tepi jalan, fasilitas umum dsb yang dapat dimanfaatkan) dan pengembangan usaha mereka (teknis maupun managemen).
Dari keseluruhan uraian di atas, dapat disimpulkam bahwa,
1.    Pada dasarnya Indonesia merupakan Negara yang kaya dan memiliki kemampuan untuk memakmurkan seluruh rakyatnya. Masih banyaknya permasalahan yang dihadapi lantaran belum adanya kebersamaan dalam bergerak seluruh pihak yang berkompeten
2.  Upaya mewujudkan pemandirian ekonomi Indonesia sangat berpeluang dilakukan dan dapat diawali dengan kegiatan usaha ekonomi yang sangat mikro sekalipun
3.    Peran pemerintah di segenap jajaran sangat diperlukan.

Akhirnya, semoga uraian singkat di atas dapat dimanfaatkan, sudah waktunya kita “mewujudkan kemandiran ekonomi Indonesia”

Sunday, April 13, 2014

PEMANFAATAN BIANG BAKTERI MENGUNTUNGKAN (BBM)

Dalam artikel saya sebelumnya,pernah saya uraikan tentang pembuatan Biang Bakteri yang Menguntungkan (BBM) dan secara singkat saya uraikan tentang mancaat dan cara memanfaatkannya, terurai di bawah ini.

MANFAAT :
1.    Meningkatkan kualitas pakan ternak Kambing/domba, ayam dsb juga ternak & kotorannya tidak menimbulkan bau busuk yang tak sedap.
2.    Starter pembuatan pupuk organik dan  kompos organik
3.    Mengurai kotoran di septic tank sehingga tidak perlu menyedot
4.    Mengkodusifkan air kolam ikan
5.    Mengusir lalat, kecoa maupun binatang merugikan lain dsb

CARA :
1.    PAKAN TERNAK, PUPUK & KOMPOS, tuangkan cairan sebanyak 5 tutup botol pada air 1 liter, siramkan pada pakan maupun untuk minum ternak, maupun 10 kg pupuk/sampah organic
2.    MENGURAI KOTORAN & MENGHILANGKAN KECOA, tuangkan 1 botol cairan pada  lubang closet, cuciaN piring maupun saluran air kotor kamar mandi
3.    MENGUSIR LALAT, tuangkan 10 tutup botol cairan pada 1 liter air, dan semprotkan ke lokais banyak lalat

Manfaat lain masih sangat banyak, termasuk untuk pembuatan Pestisida Organik.

Semoga bermanfaat.Salam 



Wednesday, March 26, 2014

JOKOWI CAPRES 2014, SAYA MENCOBA UNTUK MENGERTI


Pada masa kampanye Pemilu Pileg Tahun 2014 ini, Jokowi Capres dari PDIP banyak dibicarakan oleh berbagai pihak, baik dari akademisi, pengamat, praktisi parpol, tokoh organisasi maupun masyarakat umumnya.  Isi pembicaraan dimaksud mudah ditemui di berbagai media cetak maupun elektronik dan terbagi menjadi 2 pendapat (penilaian), yakni “positif Jokowi maju sebagai Capres” dan “sebaliknya, negatif”.

Pendapat negatif tentang Jokowi terlihat bertolakdari titik pandang yang sempit dan potensial merugikan keprofesionalan yang berpendapat. Namun demikian mungkin juga pendapat itu dilatarbelakangi adanya kepentingannya dan terlepas dari hal itu, saya “mencoba untuk mengerti tentang Jokowi Capres Tahun 2014 yang apabila berhasil terpilih sebagai Presiden” adalah sebagai berikut : 

1.    Ditinjau sebagai warga DKI Jakarta,  akan memiliki akselerasi yang signifikan, diantaranya :
a.    PENANGGULANGAN BANJIR, baik dengan menormalisasi 13 sungai yang mengalir di DKI Jakarta dan mengintegrasikan program penataan air dari luar wilayah DKI Jakarta yang mengalir ke wilayah DKI Jakarta dsb.
b.    PENANGGULANGAN KEMACETAN, untuk mengkoordinasikan, mensinkronisasikan dan mengintegrasikan penataan kendaraan yang akan masuk dan keluar dari wilayah DKI Jakarta dsb.
c.     PENANGGULANGAN PERMUKIMAN KUMUH, dalam penetapan kebijakan dan program perumahan bagi masyarakat, maupun penataan lingkungan yang kongkritnya melalui Program Rusunawa, Kampung Deret dsb.
d.    PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT, dengan mendukung dan membantu program, maupun pembiayaan baik dengan sumber APBN, CSR maupun berbagai sumber lainnya yang lebih besar. Diantaranya melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sejat (KJS).
e.    GAGASAN PROGRAM DAN KEGIATAN INOVATIF & KREATIF YANG ADA MAUPUN TELAH DIMULAI, akan tetap berlanjut bahkan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Salah satunya MOU dengan Provinsi Lampung kaitan supply daging sapi dan sayur mayor.

2.    Ditinjau sebagai pensiunan PNS Pemerintah DKI Jakarta, sungguh bagus dan terukur dalam menetapkan kebijakan dan program Reformasi Birokrasi, diantaranya dengan :
a.    Tercipta dan berkembangnya system pelayanan kepada masyarakat di berbagai instansi Pemerintah DKI Jakarta yang semakin cepat dan nyaman
b.    Lelang Jabatan Pejabat yang pada dasarnya adalah seleksi Calon Pejabat, yang fair dan terbuka. Seandainya semasa saya masih menjabat di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta saat ini, rasanya tidak mungkin lebih 20 tahun saya stagnan menduduki jabatan dalam eselon yang sama.

3.    Ditinjau dari warga di luar DKI Jakarta, dengan bercermin dari kebijakan dan program yang dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, dapat diterapkan juga di daerah lain. Diantaranya adalah :
a.    Program KJP, dengan besaran  dana tunai Rp 240,000.00/bulan untuk siswa SMA/SMK/MA, Rp 210,000.00/bulan untuk siswa SMP/MTs, dan Rp 180,000.00 untuk siswa SD/MI yang secara bebas dapat digunakan untuk kepentingan membeli peralatan sekolah dsb. Sungguh akan memberikan arti yang besar bagi orang tua yang memiliki keterbatasan ekonomi.
b.    Program Kampung Deret, dengan besaran dana pembangunan rumah sebesar Rp 1,500,000.00/m2 dan maksimal untuk luasan rumah 36 m2. Memiliki arti yang besar bagi keluarga yang belum memiliki hunian yang layak dan sehat.

Sejalan dengan hal di atas, secara pribadi saya memberikan apresiasi atas kesediaannya membalas, menanggapi dan menindaklanjuti usulan, masukan konstruktif  maupun sekedar menjawab yang ditanyakan masyarakat melalui sms ke Jokowi, pada hp No : 0817441111 atau 081282239001, Basuki  Tjahaya Purnama,pada hp no : 081314345915 atau 0811944728.  

Dari uraian singkat di atas, kesimpulan yang saya peroleh adalah “Jokowi memang beda dengan pemimpin negeri yang lain dan dari rekam jejaknya akan memiliki manfaat yang luar biasa bagi bangsa ini”. Masing banyaknya pendapat negative tentang Jokowi, lebih disebabkan “adanya kepentingan kelompok yang terganggu bahkan mungkin tujuannya tidak tercapai, padahal sudah mengeluarkan daya dan tenaga yang besar”, bisa dimaklumi.


Pada akhirnya, silahkan untuk dicermati, disimpulkan, ditetapkan, diputuskan untuk selanjutnya dilakukan tindakan utamanya pada Pemilu Pileg, 9 April 2014 yad dan Pilpres Tahun 2014. Salam saya.  

Wednesday, March 12, 2014

BENTUK KEGIATAN CALEG DPR/DPRD AGAR SESUAI DENGAN KEMAUAN MASYARAKAT DAN BERMANFAAT BAGI DIRINYA

Saat ini tengah masa sosialiasi para caleg DPR/DPRD Tahun 2014 dengan berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung. Dari sekedar mengenalkan diri secara tidak langsung antara lain melalui spanduk, banner dan baliho maupun dengan cara langsung indivudal dari door to door sampai dengan menjadi sponsor kegiatan masyrakat dan masih banyak variasi bentuk kegiatan lainnya. Saya melihat mereka menerima setiap caleg dari berbagai Parpol yang mendatanginya, termasuk menerima “pemberiannya”, baik berupa kaos, kerudung, uang, dukungan kegiatan, fasilitas kunjungan wisata dan lainnya. Sebagian dari mereka menyampaikan “gak apa apa menerima pemberian caleg, masalah memilih nanti terserah kata hati saja”, hal ini dapat menjadi indikasi “masyarakat telah cerdas” dan mungkin akan berakibat “pemberian para caleg sia-sia” yang dapat diartikan lebih lanjut “biaya yang telah dikeluarkan para caleg tidak mencapai tujuan yang diharapkan”. Sejenak lagi, mulai 16 Maret 2014 akan dilakukan kampanye terbuka, visi dan misi akan disampaikan kepada masyarakat calon pemilih. Hemat saya masih banyak calon pemilih yang dapat “memahami dengan benar arti dari visi dan misi yang akan disampaikan”, masyarakat akan lebih mudah memahami “bentuk kongkrit apa yang telah, sedang dan akan dilakukan para caleg”. Bentuk kongkrit yang memperoleh point tertinggi bagi masyarakat calon pemilih (kemauan masyarakat), terdiri dari beberapa gradasi, tergantung dari strata sosial masyarakat. Untuk masyarakat kelas terbawah, akan mengacu pada “manfaat jangka pendek yang dapat berkelanjutan” dan pada kelas menengah ke atas akan mengacu pada ”perolehan kenyamanan pada masa mendatang secara berkelanjutan”. Hal yang terbaik bagi para caleg adalah melakukan kegiatan kongkrit yang sesuai dengan “kemauan masyarakat dan secara ikhlas memilihnya pada saat Pemilu”, tidak menjadi beban besar dan dapat memberikan manfaat bagi dirinya secara berkelanjutan, termasuk manakala tidak terpilih sebagai anggota legislatif. Beberapa bentuk kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut : 01. Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat sehingga memiliki usaha memiliki keuntungan yang signifikan, misalnya menyediakan bahan produksi yang murah dan mudah didapat maupun membantu pemasaran hasil usahanya. 02. Menciptakan usaha baru masyarakat di berbagai bidang usaha sesuai dengan potensi lokal dan terbuka peluang pasarnya (lihat tulisan “Peluang Usaha” dalam di blog saya ini). 03. Menciptakan berbagai usaha untuk melestarikan lingkungan hidup yang sehat dan lestari pada area permukiman masyarakat tertentu secara berkelanjutan. Akhirnya semoga tulisan singkat di atas dapat memberikan warna tersendiri pagi para caleg, selamat berjuang semoga sukses tanpa ekses. Saya akan membantu memilihkan jenis bentuk kegiatan, apabila diperlukan.

Thursday, January 23, 2014

YUK.... MEMANDIRIKAN PONDOK PESANTREN (PONTREN)

Mengotak atik kata “santri” dan “cantrik (Bahasa Jawa)”, sepertinya terdapat “persamaan dan kesamaan” dalam makanya. Menurut saya dari berbagai referensi yang saya peroleh, istilah cantrik telah muncul semenjak zaman sebelum Agama Islam masuk di negeri ini, yang apabila didefinisikan secara sederhana :  “orang yang dalam waktu tertentu tinggal dan mempelajari ilmu maupun keterampilan pada pihak tertentu, tidak membayar dan tanpa memperoleh pembayaran dalam bentuk uang”.

Pihak tertentu dimaksud dapat berupa orang maupun lembaga yang memiliki keilmuan, keterampilan maupun kekuasaan tertentu. Lembaga tertentu dimaksud diantaranya dalam bentuk Padepokan (Jawa) dengan keilmuan di bidang “seni bela diri, seni tari dsb”.

Selama para “cantrik” mempelajari ilmu dan keterampilan dimaksud, mereka juga secara bersama-sama turut mengelola berbagai sumber yang ada maupun dimiliki padepokan yang kadang tidak berkaitan langsung dengan bidang ilmu dan keterampilan yang dipelajarinya, sehingga tata kehidupan padepokan tetap dapat terjaga secara mandiri. Diantaranya, bertani, berkebun, berternak dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk memasak, membatik,menenun dsb.

Dari gambaran di atas, dapat di lihat dari beberaa sudut pandang, antara lain dari sudut pandang ekonomi, maka para cantrik dapat dimasukkan dalam ranah “tenaga kerja”, hasil pekerjaannya digunakan untuk kelangsungan dan pengembangan padepokan.  Oleh karena itu setelah cantrik menyelesaikan programnya dan kembali ke daerah asalnya maupun menetap di daerah baru, mereka dapat mempraktekkan keilmuan dan keterampilan yang diperoleh dari padepokannya, baik ilmu dan keterampilan yang merupakan fokus utama maupun ilmu dan keterampilan lain untuk mendukung.

Dengan masuknya Agama Islam di negeri ini, mungkin tata kelola kehidupan padepokan dimaksud telah menginspirasi para tokoh agama yang dalam rangka mengembangkan “syiar Islam”, membentuk dan mengembangkan “Pondok Pesantren”. Dalam hal ini, terjadi perubahan istilah dari “cantrik menjadi santri” dan “Padepokan menjadi Pondok”, yang mencirikan adanya pembeda pada fokus yang dipelajari yakni di bidang agama Islam, sedangkan di “ilmu dan keterampilan” lain masih tetap sama yakni di bidang tata kehidupan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup dsb.

Bertolah dari pemikiran dimaksud, kiranya tidak berkelebihan manakala saya berpikir bahwa semestinya Pondok Pesantren dapat dikelola secara mandiri tanpa membutuhkan “bantuan maupun dukungan dari pihak eksternal”, yakni dengan mendayagunakan para santri dalam mengisi kegiatan kesehariannya. Dengan tidak adanya “ketergantungan” daripihak lain, maka eksistensi Pondok Pesantren akan semakin diakui, termasuk dengan berbagai kekhasan yang dimilikinya.

Pengembangan daya nalar dan kreasi cerdas para Pengelola Pondok Pesantren dengan bertumpu pada “potensi kearifan lokal perlu dicari, digali, diciptakan dilaksanakan dan dikembangkan”, mungkin menjadi salah satu kata kunci. Perwujudan kongkritnya adalah apabila  para santri dalam kegiatan keseharian, di samping mempelajari ilmu dan keterampilan Agama Islam juga mempelajari maupun melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan lain yang potensial dan jenisnya telah sesuai dengan minat dan bakat masing-masing santri.   

Tantangan bagi para pengelola adalah dalam menetapkan pilihan jenis pekerjaan-usaha yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing santri. Oleh karena itu, sebagai inspirasi di bawah ini saya tuangkan beberapa jenis usaha (hasil kajian aksi saya, 1993-2014) yang mungkin dapat dipilih untuk dilakukan :
01.     Memproduksi Biang Bakteri Pengurai Penghilang BauTidak Sedap dan Turunannya
02.     Memperoduksi Pestisida Organik asal Air Ludah Santri pada pagi hari
03.     Memproduksi Pupuk Organik dengan bahan utama  Tinja para Santri, Kotoran Ternak dsb
04.     Memproduksi Kompos Organik
05.     Memperoduksi Pakan Ternak Organik dengan bahan utama limbah sisa makan para santri dsb
06.     Memroduksi Tasbih bahan baku manik-manik.
07.     Memproduksi Kain Khas dengan Pewarna Alami dengan teknik Ecostamp
08.     Memperoduksi Berbagai Snack asal local yang didesign khas
09.     Memproduksi Aneka Kerajinan Kayu dan Bambu
10.     Berternak Ikan, Ayam (Kampung, Hias), Itik, Kambing/Domba, Sapi, Kerbau dsb, baik pembiakan maupun penggemukan dan menyediakan Pejantan Unggulan
11.     Budidaya Sayur Mayur, Pisang dengan Pola Tanam dan Panen Harian
12.     Budidaya Pohon Kayu (Jati, Sengon, Mahoni, Bambu dsb) dengan Pola Tanam dan Panen Bulanan
13.     Usaha Jasa di bidang IT


Akhirnya, bagi yang berminat untuk melaksanakannya, saya dapat memberikan acuan teknis  maupun managemen terkait dengan jenis usaha yang dipilih. semoga tulisan saya kali ini cukup membumi dan dapat dimanfaatkan, semoga Allah Swt senantiasa dengan karuniaNya. Amien.

Tuesday, January 14, 2014

MENGHILANGKAN KEKECEWAAN DENGAN MEWUJUDKAN ANGAN-ANGAN

Salah satu kalimat bapak Mertua saya yang menancap di hati saya adalah “MENUNDA PEKERJAAN SAMA JUGA MENANGGUNG PENDERITAAN DAN KEKECEWAAN”. Saya rasakan sungguh benar kalimat itu, lantaran saya sering menundanya, termasuk saat masih sekolah untuk “belajar maupun mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR)” yang berujung pada malam sebelumnya “ekstra keras untuk menyelesaikannya” yang kadang hasilnya tidak memuaskan.

Apabila kalimat di atas diperluas juga sebagai “falsafah hidup”, kiranya masih tetap sejalan dalam kehidupan manusia. Tuhan mengkaruniai manusia untuk senantiasa “memiliki ide, gagasaan maupun pemikiran (angan-angan) untuk berbuat sesuatu maupun mendapatkan sesuatu” setiap tidak tidur,  sebagian tetap dalam angan-angan dan sebagian lain berubah menjadi tindakan.

Seiring dengan berjalannya waktu yang terus maju maupun usia yang terus bertambah,  sebagian “angan-angan yang tidak dijadikan tindakan” akan menghasilkan “kekecewaan” bahkan “penyesalan”, kalimat yang muncul dalam hal ini adalah “coba, kalau dulu itu saya lakukan, maka…..”. Oleh karena itu tulisan saya kali ini adalah menyangkut “pengurangan atau penghilangan kekecewaan-penyesalan di masa nanti”.

“Masa nanti”, dalam satuan waktu bisa jadi “sangat panjang” bagi manusia yang diukur sampai ke titik “kematian menjemput”, tetapi juga dapat menjadi “sangat pendek” apabila dikaitkan dengan “jenis perbuatan apa yanag harus dilakukan”. Dalam perjalanan hidup saya, angan-angan yang muncul diominasi dengan jenis perbuatan untuk masa waktu yang “sangat pendek”.

Angan-angan perbuatan dalam waktu yang sangat pendekpun ternyata masih sangat banyak dan seakan tidak cukup waktu untuk menjangkaunya. Keterampilan dan kecerdasan untuk memilah, memilih angan-angan mana yang harus dirubah menjadi suatu perbuatan-tindakan untuk mewujudkannya. Pertimbangan akan adanya pengaruh dari sisi horizontal, vertikal dan diagonal  semakin banyak akan menjadikan menghasilkan “pengambilan keputusan berbuat yang terbaik bagi kita”.

Suatu pengambilan keputusan untuk masa yang sangat pendek untuk satuan waktu 1 tahun (12 bulan), dipengaruhi dengan banyak factor, diantaranya yang menonjol adalah iklim, musim, momentum, strategi dsb.  Sebagai contoh dalam meralisasikan angan-angan untuk memperoleh penghasilan (tambahan penghasilan) pada tahun 2014 yang dapat dikerjakan sendiri dengan relatif mudah yang dimulai pada bulan Januari 2014 (Jabodetabek) antara lain ini adalah :
01.     Berternak Penggemukan Ayam Kampung dengan target panen pada saat Lebaran (Iedul Fitri) Agustus 2014.  
02.     Berternak Penggemukan Kambing/Domba, dengan target panen saat Iedul Adha, Oktober 2014
03.     Budidaya Cabai, dengan target panen April 2014 karena saat ini adanya hujan yang berlebihan kurang kondusif untuk tanaman cabai, yang  akan berakibat gagal panen dan dipastikan harga cabai akan naik.
04.     Budidaya Pisang Raja, dengan target panen bulan September 2014, karena pada saat banyak orang Jawa yang menikah.
05.     Budidaya Pepaya, dengan target panen mulai bulan Juli 2014 karena saat musim kemarau, permintaan papaya meningkat.


Dalam hal jenis usaha (perbuatan), masih banyak jenis-jenis usaha yang dapat dipilih untuk dilakukan, contoh di atas hanya sebagai pembuka saja. Maknanya, angan-angan segera pilah dan pilih untuk dijadikan rencana yng secara proporsional dapat dilakukan.

Thursday, January 2, 2014

ALTERNATIF MENGISI KEGIATAN/USAHA TAHUN 2014

Ucapan “SELAMAT TAHUN BARU 2014” saya sampaikan kepada para pembaca blog saya terkasih, dengan lanjutan ucapan “MAU NGAPAIN, UNTUK APA DAN APA YANG AKAN DIDAPAT PADA TAHUN 2014 INI ?”. Intinya, bagi saya tak sekedar untuk “mengucapkan”, tetapi “bersikap, merencanakan dan memutuskan untuk berbuat pada tahun 2014” akan jauh lebih penting dari pada hanya “ucapan selamat”.

 Terkait untuk “berbuat”, bagi pembaca yang telah memiliki pekerjaan/kegiatan tetap relatif lebih mudah memutuskan, tetapi bagi yang ingin mengisi sisa jam produktif harian, menjelang pension sebagai pegawai maupun bagi yang belum memiliki pekerjaan/kegiatan tetap mungkin akan “sulit memutuskan”.  Oleh karena itu tulisan kali ini akan bertolak dari kajian aksi yang telah berhasil dan tengah terus dikembangkan,  salah satunya adalah “MEMBUAT LARUTAN BIANG BAKTERI (BB) DAN TURUNANNYA”.  

Uraian singkat terkait membuat/memproduksi Larutan BB dan turunannya adalah sebagai berikut :  
1.    Membuat Biang Bakteri, rumusan racikan “sederhana”, langkahnya :
a.       Cacah/blender 2 kg batang pisang busuk yang telah berwarna coklat (jenis apa saja), campurkan dengan ½ kg gula merah yang digerus, 10 batang cacahan kangkung, 10 lembar cacahan daun papaya,  dan 1 buah papaya matang /10 buah pisang matang/1 buah nanas (bisa hanya kulitnya)
b.      Masukkan seluruh bahan di atas ke dalam wadah yang dapat ditutup rapat (jerigen/ember/bekas cat tembok), tuangkan 20 liter air, diaduk dan tutup rapat serta letakkan pada tempat yang terlindung.
c.       Pada hari ke-3, ambil larutannya dengan menyaring dan masukkan ke dalam botol dan tutup rapat dan setiap 24 jam, buka tutup botol sejenak untuk mengeluarkan gas dan tutup kembali.
d.      Pada hari ke-7, umumnya gas telah habis/tidak keluar yang berarti Larutan Biang Bakteri telah terbentuk sempurna dengan cirri fisik : baunya harum seperti bau tape, warna larutan coklat dan gas tidak muncul.
2.    Membuat Turunan Larutan Biang Bakteri atau dapat diistilahkan memanfaatkan larutan Biang Bakteri antara lain :
a.       Membuat Pakan Kambing/Domba dengan langkah dan manfaat :
1)      Langkah, Cacah batang pisang segar 10 kg dicampur dengan ½ tepung terigu/ampas tahu, ½ kg dedak dan 20 gram garam dapur, berikan 20-50 cc larutan BB. Diamkan minimal 3-5 jam  dan berikan ke Kambing/Domba sesuai dengan kebutuhannya.
2)      Manfaat :
a)         Kambing/Domba semakin sehat,  bugar dan cepat gemuk karena komposisi kandungan pakan yang kaya protein juga bakteri yang akan memperbaiki pencernaannya
b)        Kambing/Domba tidak akan mengeluarkan bau yang tidak sedap, termasuk kotorannya tidak akan mengundang lalat.
c)         Kotoran akan cepat hancur yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
d)        Mengatasi kesulitan mencari pakan saat musim kemarau.  
b.      Membuat Pakan Ikan Lele Penggemukan dengan langkah dan manfaat :
1)    Langkah, Cacah/blender batang pisang segar sampai halus 10 kg dicampur dengan tepung terigu/ampas tahu ½ kg, ½1 kg dedak dan 3kg hewani (cacing, keong, ikan dsb), berikan 20-50 cc larutan BB. Diamkan minimal 12 jam, jemur sampai kering   dan berikan ke ikan sesuai dengan kebutuhannya.
2)    Manfaat :
a)         Lele semakin sehat,  bugar dan cepat gemuk karena komposisi kandungan pakan yang kaya protein dan sesuai dengan selera ikan, usia 80-90hari dengan isi 7-9 ekor/kg
b)        Mengatasi biaya pembelian pakan ikan yang semakin mahal.  
c.       Membuat Pupuk Cair dengan langkah dan manfaat :
1)    Langkah, campur 10 kg kotoran kambing/domba/ayam/kelinci/sapi dengan 1 kg cacahan batang pisang segar, ¼ kg gula merah dan ½ liter larutan BB. Masukkan seluruh bahan di atas ke dalam wadah yang dapat ditutup rapat (jerigen/ember/bekas cat tembok), tuangkan 20 liter air, diaduk dan tutup rapat serta letakkan pada tempat yang terlindung. Pada hari ke-30, ambil larutannya dengan menyaring dan masukkan ke dalam botol dan tutup rapat dan setiap 24 jam, buka tutup botol sejenak untuk mengeluarkan gas dan tutup kembali. Apabilagas sudah tidak muncul, berarti pupuk cair sudah dapat dimanfaatkan.
2)    Manfaat,  untuk memupuk segala jenis tanaman, baik akar batang maupun daun.   

Dari uraian singkat di atas, kiranya telah dapat memberikan inspirasi untuk berbuat apa, terlebih dikaitkan dengan hal-hal yang sifatnya pragmatis sebagai contoh melakukan kegiatan usaha Penggemukan Kambing/Domba/Sapi yang akan dijual pada Iedul Adha pada bulan Oktober 2014 yang akan dating, budidaya Pisang Raja yang mengambil momentum panen pada bulan Besar (Jawa) yang umumnya suku Jawa akan banyak melangsungkan pernikahan.

Hasil Kajian Aksi lain masih tersedia, dan bagi yang berminat maupun akan minta penjelasan dapat mengirimkan  surat ke email saya singgihpraptanugraha@yahoo.com atau bagi yang ingin “membuktikan secara visual” boleh juga berkunjung ke tempat saya setiap saat di Jl. Raya Krukut No. 90, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.


Akhirnya, saya yakinkan bahwa kita masih kaya raya dan lingkungan kita sangat mendukung, mari kita isi tahun 2014 dengan kegiatan yang berarti dan memberikan makna yang luas bagi bangsa ini.