Materi ini sangat
mendesak untuk disampaikan terkait sejenak lagi promosi akan dilakukan melalui
media nasional. Pabrik dalam arti suatu kompleks bangunan yang digunakan untuk
produksi/membuat/menghasilkan produk barang. Kita tetap bisa menjadi produsen
walaupun kita tidak memiliki pabrik. Diantarannya sebagai contoh kasus, akan
memproduksi Bio M 200 liter/hari, maka yang diperlukan adalah 2 drum ukuran 200
liter sebanyak 60 buah dan kelengkapan lain tentunya. Apabila diletakkan dalam
satu ruang, minimal diperlukan bangunan seluas 120 m2, bukan hal murah untuk
memprsiapkannya. Salah satu alternatif agar target produksi bisa dicapai adalah
sebagai berikut : 1. Mengajak orang lain untuk turut memproduksi di rumahnya
masing2, mereka diberikan peralatan dan bahan yang lengkap 2. Jumlah orang yang
diajak turut memproduksi sampai dengan pengemasan produk tergantung scenario
yang disusun, bisa saja hanya 2 orang yang masing2 memproduksi 1 drum/hari, 4
orang masing2 memproduksi 1 drum/2 hari dst. Bisa juga ditambah orang lain yang
menyiapkan bahan2 utama dan menyerahkan hasilnya kepada yang membuat. 2. Pembayaran kepada mereka dilakukan dengan
system borong kerja 3. Agar rahasia tidak terbuka, salah satu item diracik
sendiri oleh pemilik misalnya larutan gulanya yang diberikan kepada mereka
sudah dalam satuan bentuk dan tinggal dituang (larutan gula bisa ditambah
dengan bahan utama maupun bahan aroma) 4. Pengawasan (quality control) oleh
pemilik di segenap proses. KELEMAHAN : 1. Pemilik dalam melakukan pekerjaannya harus
pindah2 tempat apalagi tempatnya saling berjauhan. 2. Pemilik harus bekerja
lebih keras dan terencana, termasuk untuk melakukan promosi, transaski dan
pengiriman barang. 3. Peralatan kelengkapan lebih banyak dibanding proses
produksi dalam satu tempat dsb.
KEUNTUNGAN : 1. Memberikan pekerjaan pada orang lain 2. Target tercapai yakni
200 liter/hari dengan omzet senilai Rp 3,000/hari atau Rp 90,000 juta/bulan. 3.
Tidak perlu menyediakan sarana bangunan fisik sendiri 4. Tidak terkena aturan
Jamsostek dan semacamnya. 5. Tidak membayar pajak bangunan pabrik dsb. Intinya, masalah “pabrik (bangunan)” jangan
menjadi penghambat dalam berbisnis yang menghasilkan produk barang. Silahkan.
Sunday, November 15, 2015
Thursday, November 12, 2015
AREA 1 M2-PUN PUNYA NILAI EKONOMI YANG SIGNIFIKAN DI NEGERI INI
Terkadang kita punya ide atau gagasan untuk “melakukan sesuatu yang menyenangkan dan potensial menghasilkan uang”, tetapi setelah dipikir, ditimbang-timbang akhirnya “idea tau gagasan itu tidak jadi dilaksanakan, salah satunya karena “keterbatasan area/lahan/ruangan atau istilah lain yang terkait itu”. Saya sampaikan contoh kongkrit yang mudah2an bisa menjadi isnspirasi untuk tetap mewujudkannya :
01. Area terbuka seluas 1 m2, budidaya tanaman Cabai Buto/Hias Panen Benih dan panen bibit. CARA : Gunakan polybag ukuran diameter 20 cm dan tinggi 30, dapat ditanam 9 Pohon Indukan Benih (PIB) diletakkan dengan jarak 20 cm antar pohon. Di sela-selanya ditanaman Bibit CaBai Buto untuk Panen Bibit, dengan menggunakan polybag ukuran diameter 8 cm dan tinggi 12 cm – 14 cm, dapat ditanam sebanyak 60 polybag tanpa jarak HITUNGAN EKONOMI : 1. Jual benih pada bulan ke 4, 5 & 6 sebanyak 9 pohon x 10 buah x 40 butir = 3,600 butir x 3 bulan = 10,800 butir a Rp 400/butir (umumnya dijual Rp 500 – Rp 1,500/butir) = Rp 4,320,000 2. Jual Bibit Cabai Buto Usia Remaja (40 hari) 60 pohon a Rp 15,000 = Rp 900,000 x 2 bulan = Rp 1,800,000. Jadi untuk area seluas 1 m2, pada bulan ke 6 dapat menghasilkan Rp 6,120,000. Resiko kegagalan diabaikan.
02. Kamar ukuran 2 m x 3 m, usaha Penetasan Ayam Kampung Pola 3 harian CARA : Siapkan mesin tetas muat 200 butir sebanyak 7 mesin penetas dan lakukan penetasan setiap 3 hari, mulai hari ke 21 akan menetas menerus setiap 3 hari. HITUNGAN EKONOMI : 1. Asumsi menetas 60% atau sebanyak 120 anak ayam (kuthuk/DOD) 2. Jual 120 ekor a Rp 4,000 = Rp 480,000, setiap 3 hari, sehingga hasil/bulan adalah 10 kali panen a Rp 480,000 = Rp 4,800,000. Resiko tidak terjual diabaikan.
Silahkan dicermati, silahkan kalau ada yang akan ditanyaka
01. Area terbuka seluas 1 m2, budidaya tanaman Cabai Buto/Hias Panen Benih dan panen bibit. CARA : Gunakan polybag ukuran diameter 20 cm dan tinggi 30, dapat ditanam 9 Pohon Indukan Benih (PIB) diletakkan dengan jarak 20 cm antar pohon. Di sela-selanya ditanaman Bibit CaBai Buto untuk Panen Bibit, dengan menggunakan polybag ukuran diameter 8 cm dan tinggi 12 cm – 14 cm, dapat ditanam sebanyak 60 polybag tanpa jarak HITUNGAN EKONOMI : 1. Jual benih pada bulan ke 4, 5 & 6 sebanyak 9 pohon x 10 buah x 40 butir = 3,600 butir x 3 bulan = 10,800 butir a Rp 400/butir (umumnya dijual Rp 500 – Rp 1,500/butir) = Rp 4,320,000 2. Jual Bibit Cabai Buto Usia Remaja (40 hari) 60 pohon a Rp 15,000 = Rp 900,000 x 2 bulan = Rp 1,800,000. Jadi untuk area seluas 1 m2, pada bulan ke 6 dapat menghasilkan Rp 6,120,000. Resiko kegagalan diabaikan.
02. Kamar ukuran 2 m x 3 m, usaha Penetasan Ayam Kampung Pola 3 harian CARA : Siapkan mesin tetas muat 200 butir sebanyak 7 mesin penetas dan lakukan penetasan setiap 3 hari, mulai hari ke 21 akan menetas menerus setiap 3 hari. HITUNGAN EKONOMI : 1. Asumsi menetas 60% atau sebanyak 120 anak ayam (kuthuk/DOD) 2. Jual 120 ekor a Rp 4,000 = Rp 480,000, setiap 3 hari, sehingga hasil/bulan adalah 10 kali panen a Rp 480,000 = Rp 4,800,000. Resiko tidak terjual diabaikan.
Silahkan dicermati, silahkan kalau ada yang akan ditanyaka
Wednesday, November 11, 2015
PENDALAMAN MATERI “ TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG PANEN BENIH DI POLYBAG”
A.
PERALATAN, Cangkul, Selang, Ember, Sprayer dsb
B.
BAHAN :
1.
Benih
2.
Polybag ukuran diameter 20 dan tinggi 30
3.
Media Tanam, terdiri dari kohe matang/bahan
organik lain dominan N (daun Lamtoro/Petai Cina, Kulit Nanas, Daun Sengon, Daun
Trembesi dsb) sebanyak 2 bagian, Kompos tanaman lengkap (asal akar, batang,
daun, bunga dan buah) sebanyak 1 bagian dan Abu atau Sekam Bakar sebanyak 1
bagian.
4.
Bioaktivator Multiguna atau Bioaktivator PPK
5.
Larutan ekstrak Daun Sirih atau Kembang Kertas
atau Kembang Kenikir
6.
Pestisida Organik
7.
Pupuk Organik Padat (POP) Dominan N, POP Dominan
P dan POP Dominan K.
C.
LANGKAH POKOK :
1.
Campur media tanam dan ayak, tuangkan bagian
yang halus pada dasar polybag sampai setinggi 1/3 polybag (10 cm), siram Bio M
5 sdm/liter liter atau Bio PPK 3 sdm/liter air, diamkan 24 jam.
2.
Letakkan benih dalam lubang media tanam sedalam
2-3 cm, maksimal sebanyak 2 butir/polybag berjarak sekitar 7cm antar benih, dan
siram air menggunakan sprayer.
3.
Hari ke 4 atau ke 5 akan mulai sprout, semprot Bio
M/Bio PPK dosis seperti terebut di atas tiap 2 hari sekali.
4.
Hari ke 10, tambahkan media tanam yang tidak
terayak sampai setinggi 15 cm dan siram larutan Bio M/Bio PPK dosis seperti
tersebut di atas 2 hari sekali.
5.
Hari ke 25, berikan POP Dominan N sampai
setinggi 20 cm dan siram Bio M/PPK dosis seperti tersebut di atas.
6.
Hari ke 30, semprot bagian tunas dengan ekstrak
Daun Sirih atau Kembang Kertas atau Kembang Kenikir dosis 10 sdm/liter air.
7.
Hari ke 35, berikan POP Dominan P sampai
setinggi 25 cm dan siram Bio M dosis 10 sdm/liter atau bio PPK dosis 6
sdm/liter air
8.
Hari ke 45, berikan POP Dominan K sampai setinggi
30 cm dan siram bio M dosis 10 sdm/liter atau PPK dosis 6 sdm/liter air.
9.
Hari ke 50-55 lakukan seleksi buah, maksimal
sisakan 1 tongkol yang terbaik, buah yang lain dipetik sebelum keluar rambut
sebagai jagung muda atau baby corn (putren)
10.
Lakukan perawatan menerus sampai keseluruhan
batang, daun dan kulit jagung mengering, benih baru dipanen pada hari 90-100
11.
Penjemuran tongkol jagung calon benih sampai
kering untuk diproses lebih lanjut.
D.
CATATAN :
1.
Pencermatan atau pengawasan harus dilakukan
menerus dari awal penanaman sampai panen, termasuk semprot pestisida organik di
seluruh tubuh tanaman seminggu sekali untuk jjaga-jaga jangan sampai ada hama.
Apabila hama muncul, segera lakukan penyemprotan atau pemusnahan.
2.
Larutan ekstrak Daun Sirih atau Kembang Kertas
atau kembang kenikir, dibuat dengan cara merebus ½ kg daun sirih (kalau kembang
kertas atau kenikir sebanyak 1 kg) yang dicampur dengan 2 liter air, sisakan 1
liter air dan disaring. Setelah dinngin, diberikan Bio M 10 sdm atau Bio PPK 5
sdm, masukkan botol berwarna gelap dan tutup rapat. Manfaat penyemprotan pada
bagian tunas tanaman jagung adalah untuk menghindari muculnya jamur atau semut
yang akan mengganggu pertumbuhan tunas.
3.
Jangan dekatkan jagung yang berjenis lain karena
akan menyebabkan perkawinan silang, kecuali memang disengaja untuk
menyilangkan.
E.
BENIH “GRATIS”, bagi peminat serius, saya kasih
benih Jagung Manis Indukan Hawai, produk
CV Bogor Tani Jaya, Jagung Pelangi, jagung Silang Merah Hitam, Jagung Ungu dan
Jagung Hitam (panen sendiri). Silahkan tulis di inbox minat benih jenis yang
mana, nama & alamat lengkap atau mengambil di rumah saya.
Tuesday, November 10, 2015
OTAK ATIK “MERANCANG BISNIS BUDIDAYA KANGKUNG DARAT/CABUT (KD/C) POLA TANAM DAN PANEN HARIAN DI POLYBAG DENGAN TARGET OMZET Rp 500,000/HARI MULAI HARI KE 28”
1. TEKNIS : a. Untuk memperoleh hasi penjualan Rp 500,000/hari
minimal harus bisa menjual 500 ikat a Rp 1,000, umumnya 1 ikat 20 batang atau
total diperlukan 10,000 batang. b. Dengan
menggunakan polybag ukuran diameter 8 cm dan tinggi 12-14 cm, dapat ditanam 5
benih atau dibutuhkan 2,000 polybag/hari. c. Polybag diletakkan tanpa jarak
sehingga setiap 1 m2 memuat 144 polybag atau sama dengan 720 benih, jadi luas
area yang diperlukan 14m2/hari atau total area yang diperlukan selama 28 hari x
14 m2 = 392 m2, agar mudah dalam perawatan dsb, diberikan jalan setapak, area
pembudidayaan KD/C panen benih dan agar
longgar jumlah area yang diperlukan adalah 500 m2. 2. KEBUTUHAN BENIH a. Dalam
1 kg benih terdapat 28,000 butir sd 32,000 butir, jadi kebutuhan sekitar 1/3
kg/hari. 5. KEBUTUHAN PERALATAN,
cangkul, pisau, selang, sprayer, ember, polybag dsb. 3. KEBUTUHAN BAHAN,
Bioaktivator, Polybag, Benih, Media Tanam Dominan unsur N, POC Dominan N 5 liter, Pestisida secukupnya (jaga-jaga), tali
pengikat dsb 4. KEBUTUHAN MODAL, a. Modal investasi pembelian peralatan (lahan
diabaikan) b. Modal Kerja 28 hari pertama 1) Bioaktivator M/PPK 5 botol, 2)
Benih 10 kg 3) Polybag 7 kg (isi 600 kantung/kg) 3) Media tanam 1,3 m3, dengan
komposisi Dominan Unsur N 0,650 m2, kompos tanaman lengkap 0,325 m3 dan abu
0,325m3 4) Pestisida, secukupnya 5) Tenaga kerja (28 hari pertama), 140 jam dsb. Silahkan dicermati, jangan KEBANYAKAN
DISKUSI & TEORI, segera sikapi, putuskan, rencanakan dan aksi, tidak harus
dengan omzet penjualan Rp 500rb/hari. Bagi peminat serius, saya kasih BENIH
HASIL PANEN SAYA SENDIRI 1,000 butir/member.
NOTE : a. Mulai bulan ke-4, benih sudah dapat meanfaatkan benih hasil panen
sendiri b. Cara penjualan di beberapa daerah ada yg tidak dengan akarnya, ini
menguntungkan karena pada period eke 2 sd ke 3, tidak perlu menanam dari benih
kembali. c. Harga Rp 1,000/ikat adalah harga bawah borongan di beberapa daerah dapat
dijual Rp 1,500 sd Rp 2,000/ikat. D. Kisaran harga benih Rp 25,000 sd Rp
35,000/kg di Jakarta Selatan/Depok/Parung (Bogor).
KAJIAN AKSI “PENYEDIAAN PAKAN” PENGGEMUKAN AYAM KAMPUNG METODA “SMART IDEA”, 2009-2013
A. PENGANTAR :
01.
Ayam Kampung, apapun jenisnya memiliki nilai
jual tertinggi dalam konterks sebagai ayam konsumasi dibanding dengan ayam yang
lain. Oleh karena itu, kegiatan usaha Penggemukan Ayam Kampung menjelang
lebaran merupakan peluang usaha yang menarik, baik untuk memperoleh keuntungan
sesaat maupun digunakan sebagai “entry point”, untuk melakukan usaha berternak
ayam kampung dengan berbagai pola, salah satunya Usaha Penggemukan Panen
Bulanan yang apabila setiap bulan mulai menggemukkan ayam, maka mulai bulan
ke-3 atau 4, tiap bulan akan dapat menjual ayam hasil penggemukan menerus.
02.
Permasalahannya, belum ditemukan racikan pakan
yang mudah, murah dan cocok dengan kebutuhan kesehatan ayam kampung maupun
untuk meningkatkan berat badannya. Demikian pula, daging ayam kampung umumnya
lebih “alot/keras” dibanding ayam jenis
lainnya.
03.
Bertolak
dari hal di atas, Kajian Aksi “Penyediaan Pakan” Penggemukan Ayam Kampung dilakukan
yang difokuskan pada “tata kelola pengeloaan pakan mandiri” dan “upaya
menyediakan ayam kampung dengan daging yang tidak alot/keras”. Kajian Aksi
dimulai tahun 2009 dengan jumlah 20 ekor dan dilakukan 3 bulan sebelum lebaran
dan hasil Kajian Aksi disajikan secara singkat, terurai di bawah ini.
B. LOGIKA PENALARAN UMUM :
01.
Kualifikasi bakalan ayam kampung yang akan
digemukan :
a. Usia
antara 2-3 bulan atau lepas sapih, pada kualifikasi ini resiko kematiannya
rendah, ayam sedang masa tumbuh yang berarti pertambahan berat badannya akan
meningkat secara signifikan pada masa pemeliharan 3 bulan.
b. Ayam Kampung Jantan, dengan pertimbangan
peningkatan berat badan ayam kampung jantan lebih cepat dibanding ayam kampung
betina.
c. Ayam
Kampung dibeli dari pasar lokal, dengan pertimbangan mudah beradaptasi pada
lingkungan baru. Kelemahan dalam hal ini adalah tidak diketahuinya asal
usulnya, sehingga tidak diketahui “percepatan besarnya” dsb
02.
Penyediaan pakan dan obat2an/jamu :
a. Diupayakan
semaksimal mungkin bahan-bahan dapat disediakan sendiri, sehingga akan
mengurangi biaya pakan.
b. Pakan
diracik sendiri
03.
Kandang, dipilih system battery (1 ekor, 1
kandang ukuran tinggi 35cm, lebar depan
30 cm dan panjang 40 cm, dengan pertimbangan :
a. Naluri
ayam kampung jantan adalah berkelahi, apabila dicampur mereka akan lebih
mementingkan berkelahi dari pada makan.
b. Tidak
terlalu banyak bergerak, sehingga daging nantinya tidak “alot”
C. LOGIKA PENALARAN PAKAN :
01.
Dari referensi diperoleh catatan, kuantitas
pakan yang akan dibutuhkan selama 3 bulan penggemukan sebanyak 20 ekor adalah 222
kg, dengan perincian sebagai berikut :
a. Bulan
1 : 100gram x 20 ekor/1,000 = 2 kg x 30 hari
= 60kg
b. Bulan
2 : (0.2x60)kg + 60 kg = 72 kg, naik 0.2 kg dari bulan 1
c. Bulan
3 : (0,25x72)kg + 72 kg =90 kg, naik 0.25 kg dari bulan 1.
02.
Bahan Pakan Ayam Kampung lebih luwes dibanding
ayam jenis lain, dari refernsi ditemukan yang terpenting dalam meracik pakan “minimal”
harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya, yakni Protein Kasar (PK) 12% dan
Energi Metabilis (EM) sebesar 2,500Kkal/kg. Sedangkan penggolongannya,
a. Berdasarkan
sumber/asal :
1)
Bahan pakan asal tumbuhan (nabati) :
a)
Bahan pakan nabati yang diberikan kepada ternak
unggas terutama benyak yang berasal dari biji-bijian dan hasil olahannya yaitu
70% - 75%, 15% - 25% merupakan limbah industri makanan dan sisa hijauan ternak.
Bahan pakan asal biji-bijian sebagian besar merupakan sumber energi yang baik
karena berasal dari tumbuh-tumbuhan, maka kandungan serat kasarnya tinggi.
Contoh:
No
|
Nama Bahan
|
Pertimbangan
|
01
|
Jagung
|
sumber energi yang
baik karena serat kasarnya rendah. Sumber xanthophyl dan asam lemak. Asam
lemak jagung sebesar 1,60% sebagai sumber protein atau asam amino juga kurang
baik karena hanya mengandung 9 – 10% protein kasar.
|
02
|
Dedak halus
|
Kandungan nutrisi dedak halus adalah sebagai berikut: protein kasar
1890 Kkal/kg dan lemak kasar sebesar 8,3%. Dedak mempunyai kandungan serat
kasar 13%. Bangsa unggas tidak mampu mencerna serat kasar lebih dari 4%
karena serat kasar inilah yang menjadi faktor pembatas sehingga dedak halus
tidak dapat digunakan secara berlebihan.
|
03
|
Bekatul
|
Mempunyai kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan dedak kasar.
Kandungan nutrisi dari bekatul adalah energi metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg.
protein kasar 10,8%, lemak kasar 2,9% dan serat kasar 4,9%.
|
04
|
Ubi Kayu
|
Ubi kayu mempunya kandungan energi 2970 k.kal/kg. Penggunaan ubi kayu
memerlukan proses lebih lanjut dengan cara dkeringkan terlebih dahulu.
Kelemahan ubi kayu mengandung racun Hidrocyanik (HCN), pemanasan dengan
matahari, direbus atau dipanaskan dengan suhu 70 – 800C dapat mengurangi
pengaruh HCN.
|
05
|
Hijauan
|
Hijauan dapat digunakan dalam formulasi ransom ternak unggas maksimum
4% dari total ransom. Kandungan serat kasar yang tinggi menyebabkan hijauan
terbatas penggunaannya
|
2)
Bahan pakan asal hewan (hewani) :
No
|
Nama Bahan
|
Pertimbangan
|
01
|
Tepung Ikan
|
Secara umum tepung ikan berkualitas baik mengandung protein kasar 60%
- 70%.
|
02
|
Tepung Tulang
|
mengandung posfor 12% - 15% dan kalsium 24% - 30%. Sebagai sumber
kalsiumpotensialpada masa pertumbuhan
|
03
|
Tepung Kerang
|
kadar Ca, tepung kerang cukup besar yaitu 38%.
|
b.
Berdasarkan Kandungan Nutrisi:
1)
Bahan pakan sumber protein, mempunyai kandungan
protein kasar lebih dari 20%. Antara lain: Tepung ikan, Tepung darah, Tepung
limbah udang, Tepung bulu terolah, Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, dll
2)
Bahan pakan sumber energy, umumnya mengandung
protein kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18%. Bahan pakan ini contohnya
antara lain : Jagung, Dedak halus atau bekatul, Minyak nabati dan minyak ikan,
Ubi kayu/singkong dll.
3)
Bahan pakan sumber vitamin, Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi
sangat dibutuhkan oleh unggas. Kekurangan vitamin akan segera terlihat yaitu
pada tahan pupuk unggas terhadap penyakit. Bahan pakan yang merupakan sumber
vitamin antara lain: Hijauan segar, Tepung hijauan, Feed supplement.
4)
Feed suplement (feed additive), terdiri dari
campuran vitamin, mineral, asam amino, serta jenis-jenis obat tertentu, seperti
Antibiotik, Arsenal Mineral Nitrafuran dan Coccidiostat. Jenis Feed Suplement
Antibiotik Perkalin Teracmycin serta Oureomycin yang banyak diperdagangkan.
Feed Suplement Coccidiostat yang berupa Chlortetra Cycline Fira Solidone dan Exytetracycline
dapat digunakan untuk mencegah penyakit seperti penyakit berak darah.
Alternatif lain adalah dengan menggunakan “Jamu”, yang dibuat melalui proses
fermentasi.
c.
Berdasarkan Bentuk Fisik:
1)
Bahan pakan bentuk butiran, Bahan pakan ini
perlu digiling terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan pakan ransum.
Contoh: jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, dll.
2)
Bahan pakan bentuk tepung, Bahan pakan ini
berasal dari bahan pakan hewani dan nabati. Biasanya pengusaha (poutry shop)
lebih cenderung menjual ransum yang sudah jadi, seperti konsentrat, feed
suplement, antibiotik serta jenis obat-obatan lainnya. Contoh: tepung ikan,
tepung daging, tepung tulang dan tepung hijauan ternak.
3)
Bahan pakan bentuk cair, Bahan pakan berbentuk
cair terutama minyak nabati maupun minyak hewani sering digunakan pada unggas
pedaging yang membutuhkan energi tinggi. Penggunaan bahan pakan berbentuk cair
(minyak) di dalam ransum unggas. Selain membantu memenuhi kebutuhan energi juga
menambah selera nafsu makan ternak unggas. Selain itu juga dapat mengurangi
sifat berdebu pada ransum yang berbentuk tepung lengkap (All Mash). Contoh :
minyak nabati, mollases, minyak ikan dan lainnya.
03.
PERACIKAAN PAKAN & JAMU (MENJAGA
KESEHATAN,KEBUGARAN & NAFSU MAKAN) :
a.
Peracikan Pakan :
1)
Prinsip dasar,
a) Minimal
harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya, yakni Protein Kasar (PK) 12% dan
Energi Metabolisme (EM) sebesar 2,500Kkal/kg
b) Bahan,
diperoleh dengan mudah, murah dan semaksimal mungkin dapat menyediakan
sendiri.
c) Proses
pembuatan, sedapat mungkin diberikan dalam keadaan teracik sempura
2) Contoh
:
a) Bahan
:
No
|
Nama Bahan
|
Kandungan Protein
|
Kandungan EM
|
Komposisi Volume
|
01
|
Dedak
|
12%
|
1,680 Kkal/kg
|
10 kg
|
02
|
Tepung Ikan
|
50%-59%
|
2,640Kkal/kg
|
2 kg
|
03
|
Kangkung/Labu
|
1,5%
|
1,000Kkal/kg
|
3
ikat/60batang
|
04
|
Garam
|
-
|
-
|
3 sendok
|
05
|
Gula Merah
|
-
|
-
|
2 ons
|
06
|
Bioaktivator
|
-
|
-
|
50 ml
|
07
|
Air
|
Secukupnya
|
b) Alat : Terpal, Pengaduk, Gayung dan Pisau
c) Cara
Pembuatan :
Ø
Kangkung diiris halus sepanjang 2-3 cm, tuang dalam terpal yang
sudah digelar
Ø
Dedak & Tepung Ikan juga dituang ke dalam terpal dan aduk
Ø
Taburi Garam secara merata
Ø
Isi air dalam gayung, tuang gula merah yang sudah dihaluskan,
demikian pula Biaktivator, aduk merata dan siramkan merata ke seluruh bahan di
atas terpal
Ø
Lipat/tutup terpal dan ikat, setelah 3 hari, pakan siap diberikan
3) Note :
a) Dalam kajian aksi yang dilakukan, Tepung Ikan kadang diganti
dengan tepung Keong dsb, demikian pula Kangkung, diganti dengan Caisim, Sawi ,
Batang Pisang dsb
b) Agar nafsu makan terjaga secara stabil, paling lambat tiap 2
minggu sekal dimandikan
b. Peracikan Jamu :
1) Prinsip Dasar:
a) Lebih baik menjadi kesehatan dan kebugaran dari pada mengobati
setelah terkena penyakit.
b) Bahan, semaksimal mungkin dapat disediakan sendiri sehingga
benar-benar “low cost”
c) Proses Pembuatan, agar dilakukan dalam keadaa hygienis dan
runtut.
2) Jamu Pokok yang diberikan :
a) Bahan :
No
|
Nama Bahan
|
Volume
|
Manfaat
|
01
|
Kencur
|
1,5 kg
|
Menjaga pencernaan normal
|
02
|
Bawang Putih
|
1,5 kg
|
Membunuh bakteri pathogen/merugikan
|
03
|
Jahe
|
1 kg
|
Menghangat badan, utamanya di musim
hujan
|
04
|
Kunyit
|
1 kg
|
Mencegah peradangan
|
05
|
Daun Sirih
|
0.25 kg
|
Fungsi
Antibiotik
|
07
|
Daun Pepaya
|
5 lembar
|
Menambah Kalsium
|
08
|
Gula Merah
|
1,5 kg
|
Pemberian daya/energi bakteri pengurai
|
09
|
Bioaktivator
|
0.5 liter
|
Proses Penguraian Unsur
|
b) Alat : Ember, Blender, Pengaduk, Corong & Jerigen
c) Cara pembuatan :
Ø
Seluruh bahan no 01-07 dibersihkan dan diblender
sampai halus
Ø
Gula Merah dihaluskan
Ø
Seluruh bahan yang sudah halus, gula merah dan
bioaktivator dituang ke dalam ember dan ditambahkan air sebanyak 40 liter,
kemudian diaduk
Ø
Racikan tuang, ke dalam jerigen dengan menggunakan
corong, tutup rapat, buka tutup setiap 24jam selama 5menit dan tutup kembali,
pada hari ke 8,Jamu siap diberikan pada ayam
d) Cara pemberian : 10 cc/1 liter air dan sajikan sebagai minuman
untukmenjaga kesehatan, apabila terlanjur terserang penyakit, berikan 2 -5
cc/hari selama 3 hari berturut-turut. Dari kajian aksi yang dilakukan,pada hari
ke 4 ayam sembuh kembali.
01.
Lain-lain :
a. Selama
Kajian Aksi dilakukan, jumlah ayam
kampung yang dipelihara setiap periode
selalu sama yakni 20 ekor.
b. Kajian
aksi dihentikan dianggap sudah cukup dan mulai tahun 2013 mulai dilakukan
Kajian Aksi Penggemukan Domba samai dengan saat ini.
c. Bagi
yang akan menerapkan metoda ini dan menyesuaikan dengan bahan lokal yang
tersedia agar perhitungan kandungan Protein dan EM diketahui terlebih dahulu
(misalnya googling)
Demikian Hasil Kajian Aksi ini
dilakukan, kiranya dapat menjadi referensi maupun untuk diterapkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)