Wednesday, November 24, 2010

KITA TAK PERLU MENGIRIM TKI KE LUAR NEGERI SEBAGAI PEKERJA RUMAH TANGGA


Bumi pertiwi kita mengandung kekayaan yang melimpah, semestinyalah kita tidak perlu mengirim TKI ke luar negeri, apalagi sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang akhir-akhir ini terungkap “sarat dengan penderitaan”, bahkan sampai ada yang berpendapat “betapa rendahnya harga diri bangsa ini”. Pertanyaannya, mampukah kita menyediakan lapangan pekerjaan/kegiatan usaha bagi mereka yang membutuhkan dengan hasil yang layak dan berkelanjutan ?. Terlebih, harus dapat menyediakan jenis pekerjaan/usaha bagi segenap strata masyarakat dan ramah lingkungan hidup ?.

Sampai saat ini pertanyaan dimaksud tak terjawab, walaupun sudah lebih dari 35 tahun lalu lagu Koes Plus “…tongkat kayu dan batu jadi tanaman…” menggema. Saya semenjak tahun 1978 telah dan tengah melakukan berbagai kegiatan yang bermuara pada penciptaan lapangan kerja/usaha yang prospektif dan ramah lingkungan hidup. Harapan, dapat menjawab pertanyaan dan berujung pada “kemakmuran dan kesejahteraan bangsa ini”.

Diantara kegiatan dimaksud, juga tersedia kegiatan yang sangat mudah dilakukan oleh segenap strata masyarakat, prospektif untuk diperluas di pedesaan, perkotaan skala yang luas. Selanjutnya, apabila dilakukan secara sinergis dalam satuan area saya sebut Formula Area Multi Fungsi (AMF). Lebih dari 400 jenis kegiatan telah tersedia, dari mulai menghasilkan pada hari ke-3 berusaha sampai dengan akhir tahun ke-7. Uraian lebih mendalam, silahkan berkunjung ke blog saya : singgihmind.blogspot.com.

Saya memiliki estimasi apabila segenap pihak terkait bersedia mengadopsi kegiatan yang saya lakukan disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal dalam waktu kurang dari 5 tahun, harapan di atas akan mulai mewujud. Beberapa contoh garis besar kegiatan dimaksud diantaranya :

1. Melakukan pembudidayaan Tanaman Kayu (Sengon Laut, Mahoni, Jati) yang berfungsi sebagai tanaman pelindung di tepi jalan. Asumsi panjang jalan (Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/desa) 600,000 km dan ditanam berjarak 6 m, akan dapat ditanam sebanyak 3,600,000 pohon. Setiap 3 km dikelola 1 orang pekerja, akan menyerap 200,000 orang yang bekerja penuh untuk merawat, memupuk dan mengamankan tanaman, juga menanam tanaman sisipan/peremajaan pada tahun ke 3. Panen kayu pada tahun ke 6, 9, 12 dst, sedangkan untuk memperoleh hasil dalam jangka pendek, diantaranya membudidayakan sayur mayur, ubi rambat, juga pisang di sekitar tanaman kayu dan ditanam harian (aagar panen setiap hari).

2. Melakukan usaha Grosir Keliling untuk warung kecil yang memotong simpul distribusi, mengurangi pengeluaran warung kecil dan akan berdampak menahan tumbuhnya mini market.

3. Melakukan usaha jasa Warnet Keliling, Service Komputer Keliling, Service Handphone Keliling dengan berbagai macam diversifikasi usahanya.

Dari gambaran di atas, merujuk jumlah penganggur saat ini 8,59 juta orang (7,41%) dari total angkatan kerja (BPS, 2010), relatif akan dapat bekerja/memiliki usaha seluruhnya, termasuk pada sasaran keluarga miskin. Arti lebih lanjutnya adalah “kita tak perlu lagi mengirim TKI sebagai Pekerja Rumah Tangga ke luar negeri”

Lebih jauh agar lebih kongkrit dalam penerapan Formula AMF, dapat dilaksanakan di seluruh kota/kabupaten di seluruh Indonesia, di atas lahan seluas 1 ha. Alternatif pilihan kegiatan dikelola oleh lembaga yang relevan (BLK, PKBM, LSM) akselerasi akan semakin terwujud, mengingat lembaga dimaksud juga dapat memperoleh dukungan dana hibah Program CSR maupun institusi lain sehingga akan lebih kondusif dalam berkiprah.

Akhirnya, seyogyanyalah kita melangkah bersama untuk merealisasikannya dan membuktikan kepada dunia bahwa, kita tak perlu kirim TKI sebagai Pekerja Rumah Tangga.

No comments:

Post a Comment