Wednesday, December 1, 2010

STYLE SAYA DALAM BEKERJA SEHARI-HARI YANG MENYENANGKAN


Infonya, kalau orang Jepang dan Taiwan, aktif bekerja selama 12-14 jam/hari, sedangkan kita, terutama PNS hanya 2-4 jam/hari, selebihnya untuk baca Koran, ngobrol dan melakukan hal lain yang tidak dapat dihitung sebagai kinerjnya. Waduh…koq rendah banget penilaian produktivitas kerja kita yha… Seingat saya, semenjak diangkat sebagai CPNS tahun 1977 yang lalu sampai saat ini saya selalu kehabisan waktu untuk bekerja, ada saja yang harus dikerjakan dan tak pernah saya mengalami kejenuhan.

Bagi anda yang masih pada masa usia produktif, mulai memasuki dunia kerja, mungkin pengalaman yang saya lakukan, saya sebut “style saya dalam bekerja sehari-hari yang menyenangkan”, dapat digunakan sebagai referensi, dengan langkah pokok sebagai berikut :

1. Mencermati tugas dan fungsi sedalam-dalamnya dan mengembangkannya dengan tetap pada tugas dan fungsi. Dalam konteks pengembangan tugas fungsi, selalu saya kaitkan dengan hobby atau hal-hal menyenangkan, obsesi yang saya inginkan (termasuk menambah pengetahuan), terutama dapat memberikan kepuasan, baik penghasilan secara materi maupun kepuasan.

2. Deskripsikan jenis kegiatan yang akan dilakukan, semakin banyak semakin baik dan tuangkan dalam jadwal harian/jam, buat matriks jadwal kegiatan bekerja mingguan. Sebagai contohnya :

a. Jam 00.00-05.00 : Rest, tidur dan persiapan berangkat

b Jam 05.00-06.00 : Berangkat ke tempat kerja

c. Jam 06.00-16.00 : Bekerja, diseling makan siang dsb (jam produktif, 9 jam)

d. Jam 16.00-17.30 : Pulang dari tempat kerja

e. Jam 17.30-18.30 : Rest, bekerja, makan malam dsb (jam produktif, 1/2jam)

f. Jam 18.30-24.00 : Bekerja, rest hiburan dsb. (jam produktif, 3 jam)


Dari catatan di atas, rata-rata saya dapat bekerja (dengan benar) sekitar 12-13 jam/hari, pertanyaan selanjutnya adalah bekerja apa saja ?. Untuk menjawabnya, dalam pengalaman saya selama ini adalah “melakukan pekerjaaan dalam keadaan tanpa paksaan, enjoy dan happy, juga tidak membosankan tentu saja”. Kesulitan utama adalah manakala kita harus selalu bisa mensuasanakan secara kondusif, mengingat khususnya dalam lingkungan kepegawaian berlaku hubungan antara pimpinan dan bawahan. Dalam konteks sebagai bawahan, kita dituntut untuk memberikan kepuasan pada pimpinan dan ini menjadi seni tersendiri untuk menyiasatinya.


3. Langkah berikutnya adalah menetapkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dalam hitungan menit dan jangan sampai menunda pekerjaan. Hemat saya “menunda pekerjaan sama dengan menuda penderitaan”, kongkritnya, antara lain dalam waktu 60 menit, beberapa pekerjaan dapat dilakukan.


4. Dalam menetapkan jenis pekerjaan pada satuan waktu terntentu, lakukan dengan variasi sehingga tidak membosankan dan biasakanlah berpikir positif apabila apa yang tengah kita kerjakan harus berganti dengan pekerjaan lain yang kadang tidak kita sukai, dengan kata lain istilah “moody”, apalagi "marah, putus asa, pasrah dsb) jangan sampai berlaku.


5. Akhirnya pada era IT ini, sangat mudah untuk meningkatkan kinerja kita karena berbagai ide, pengetahuan, data, informasi dangat mudah untuk dijumpai melalui jaringan internet. Oleh karena itu segeralah lakukan, apabila belum ketemu untuk waktu seminggu ke depan (5 hari kerja), buatlah setiap hari untuk hari esoknya.

Maksud dan tujuan penulisan di atas semata-mata lantaran adanya pemikiran bahwa kita sebagai SDM bangsa ini, sebenarnyalah tak wajar untuk dinilai hanya memiliki jam produktif 2-4 jam/hari. Tentu saja dengan harapan lain, bangsa ini butuh anda dan wajar anda juga punya monumen/warisan untuk anda tinggalkan di dunia ini.

Pemikian pengalaman saya, bagi anda yang akan mengikuti jejak saya dan belum ketemu cara membuatnya, form bisa saya kirim via email dan contoh pekerjaan apa saja yang pernah, sedang dan akan saya lakukan. Juga saya siap koq membantu anda, sebatas bisa, Salam….


No comments:

Post a Comment