Alam Indonesia sungguh luar biasa, berjuta peluang kegiatan positif relatif mudah dilakukan oleh
segenap warga masyarakat di berbaga strata, baik usia, pendidikan, keterampilan
dsb. Sayangnya, masih belum banyak dilakukan dan akibatnya mudah di lihat
adanya kemiskinan, pengangguran, TKI, tawuran antar warga/siswa/mahasiswa dan
berbagai tindakan negatif yang dilakukan warga masyarakat.
Banyak pihak yang menyebutkan akar masalahnya adalah pada bidang ekonomi
yang kemudian merambah ke bidang-bidang lainnya. Oleh karena itu perlu dicari
berbagai hal positif memberikan hasil di bidang ekonomi dan tetap ramah pada
alam Indonesia.
Kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan, dilaksanakan dan terus dikembangkan oleh
berbagai pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, perusahaan/BUMN, organisasi
kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat dan pihak lainnya hasilnya masih tetap
kurang memuaskan. Masih sangat diperlukan berbagai aktivitas lain yang segera
dapat menjangkau di lebih dari 70ribuan desa/kelurahan, khususnya bagi segenap
lapisan warga masyarakatnya yang menurut beberapa sumber lebih 40juta orang
masih termasuk dalam kategori miskin saat ini.
Seandainya segena insan yang berlebih mau sedikit bertoleransi,
asumsinya setiap 1 orang menggandeng 10 orang, maka hanya dibutuhkan 4
juta orang untuk menggandeng 40juta orang yang miskin dimaksud. Pertanyaannya
adalah, bagaimana cara menggandengnya ?.
Dalam blog Singgihmind.blogspot.com ini, relatif cukup tersedia berbagai
jenis usaha ekonomi yang dapat dipilih untuk dilakukan. Silahkan dipilih yang
serba “pas”, baik untuk penggandeng maupun yang digandeng dan kondisi obyektif
alam sekitar tentunya.
“Pas” bagi penggandeng juga dapat diartikan “apa dapatnya (untungnya) kalau
menggandeng”, hal ini perlu ditelaah secara mendalam karena aktivitas “penggandengan”
dibutuhkan dalam waktu yang panjang. Beberapa contoh di bawah ini, mungkin
dapat dimanfaatkan :
1. Usaha Penetasan dan Penggemukan Ayam
Kampung Harian, yakni dengan cara Penggandeng menetaskan Ayam Kampung Harian dan
yang digandeng membesarkan/menggemukkan hasil tetasnya. Mulai hari ke 22, telur
akan menetas dan setiap hari bias diberikan kepada yang digandeng. Apabila
menggunakan mesin tetas yang berisikan 100 butir, menetas 80%, dapat dibagikan
kepada 10 orang yang digandeng a 8 ekor/hari. Mulai hari ke 91, yang digandeng dapat
menjual 80% x 8 ekor (sekitar 6 ekor) dan tentunya hasilnya dibagi secara
proporsional dengan penggandeng. Bentuk usaha yang hampir sama dengan konsep
ini adalah Penetasan dan Penggemukan Itik Jantan, Penetasan dan Penggemukan
Ikan Lele Dumbo dsb
2. Usaha Budidaya Jati, Albasia, Jabon
dan Tanaman Keras Lain Bulanan, yakni dengan cara Penggandeng menyediakan bibit
bulanan yang dibagikan kepada yang digandeng untuk ditanam di lahannya maupun
lahan lain yang memungkinkan. Mulai bulan ke 60, setiap bulan akan panen kayu dan
hasilnya dibagi secara proporsional antara penggandang dan yang digandeng. Bentuk
usaha yang hampir sama dengan konsep ini adalah Budiaya sayur mayur yang
bagusnya adalah panen harian (Bayam Cabut mulai hari ke 21 panen, Kangkung Cabut
mulai hari ke 28 panen dsb), juga pisang mulai hari ke 180-210 panen.
3.
Usaha Grosir Keliling, yakni dengan cara
Penggandeng memasok bahan yang akan dijual grosiran dan dijual keliling oleh
yang digandeng.
Bagi yang berminat, saya siap mendampingi dan membantu yang diperlukan sepanjang saya mampu.
Salam....