Monday, July 20, 2009

SESI ALTERNATIF USAHA MASYARAKAT DESA SULSEL SULBAR

14 s.d. 18 Juli 2009 lalu, kami baru saja melakukan visitasi dan verifikasi lapangan program PBA Inovasi di Kabuoaten Gowa, Takalar (Sulawesi Selatan) dan Polewali Mandar (Sulawesi Barat), juga berbincang-bincang dengan LPPM Unhas, DPD Kataliya dan berbagai pihak potensial di sana, termasuk warga masyarakat. Temuan menarik yang kami dapatkan antara lain adalah :
1. Akses internet di desa relatif cukup baik dan warga masyarakat sudah banyak yang menggunakannya dengan perlatan handphone, artinya relatif mudah untuk memberikan bekal informasi dan pendidikan jarak jauh (e-learning).
2. Waktu bekerja mereka setiap hari, masih sekitar 2-6 jam, artinya masih tersedia waktu untuk melaksanakan pekerjaan maupun usaha produktif
3. SDA dan Lingkungan Hidup, masih sangat potensial untuk digali dan ditumbuh kembangkan untuk kepentingan diri, keluarga dan lingkungannya.
4. Akses jalan, relatif baik untuk membawa hasil usaha mereka ke luar daerahnya, artinya urat nadi ekonomi relatif telah tersedia. Demikian pula listrik dsb
5. Nara Sumber Teknis (NST), Pendidik, Fasilitator dan lembaga pemerhati relatif tersedia di Makassar, artinya tersedia rujukan yang relatif mudah, murah dan dapat diesign sedemikian rupa sehingga terjalin hubungan yang kondusif. Belum ditambah dengan ketersediaan pembiayaan melalui anggaran pemerintah (lihat www.infokursus.net)

Dalam kunjungan kami yang relatif singkat itu, beberapa alternatif usaha-pekerjaan yang dapat dilakukan antara lain adalah :
1. Usaha Jasa Tata Kecantikan dan Penjualan Produk Kosmetika
2. Usaha Produksi dan Perdagangan Olah Boga Ayam, Ikan, Itik dengan berbagai variasi, dengan resep khusus, misalnya tulang lunak, presto
3. Budidiaya Tanaman Hias, khususnya Bunga (Melati, Mawar)
4. Budidaya Tanaman Pisang (khususnya kepok dan raja), dengan pola Panen harian (ditanam tidpa hari dan panen tiap hari)
5. Peternakan Ayam Kampung, Itik, Ikan Lele Dumbo, Gurame, Sapi dari pembiakan, penggemukan dengan pola panen harian, mingguan atau bulanan.
6. Usaha produksi pakan ternak, unggas maupun ikan
7. Usaha Warnet
8. Usaha jasa transportasi yang mengangkut hasil usaha
9. Usaha budidaya sayur mayur (kangkung, sawi dsb), dengan pola panen harian (1 m2, 800 benih kangkung, panen 40 ikat kangkung a Rp 400.00-Rp 500.00)
10. Usaha produksi Bata Merah
11. Usaha produksi lantai hias kebun dengan hiasan batu kali
12. Usaha tambang rakyat di Kabupaten Gowa
13. Usaha budidaya tanaman keras (Jatoi, Mahoni, Sengon dsb), termasuk di tepi jalan, lahan publik (makam) dengan pola tanam bulanan dan dikelola bersama
14. Usaha pembibitan tanaman keras
15. Usaha Service dan reparasi sepeda motor
16. Usaha service dan reparasi peralatan elektronik
17. Usaha rumah makan dengan resep makanan khas di rest area
18. Usaha kesenian (musik dan vokal)
19. Usaha Diversifikasi pengolahan makanan
20. Usaha Makanan kecil (snack) yang bervariatif bertolak dari daya lokal (slondok, klanthing, Geblek, Getuk Goreng dsb)

Nha...masalahnya, siapa yang bersedia mempelopori atau memulai ?, hubungi saya kalau menemui kesulitan, mari kita bincangkan...rasanya ini sangat bermanfaat untuk bangsa kita.

Salam

No comments:

Post a Comment