Wednesday, September 2, 2009

BERTERNAK KAMBING/DOMBA PENGGEMUKAN

Sejalan dengan keberhasilan dalam pembiakan kambing/domba, bersama dengan teman-teman di SKB Cilandak dan mitra, kami melakukan PENGGEMUKAN KAMIBNG/DOMBA. Sebagai tolakan ide, saya berpikir, mencari berbagai referensi, termasuk mengunjungi kegiatan penggemukan kambing/domba di berbagai tempat, akhirnya menemukan konsep itu, yakni :

01. Dengan catu makan sekitar 5 kg/hari, apabila minimal per-hari kambing/domba akan bertambah berat badan 50 gram saja, maka masa penggemukan maksimal adalah 4-5 bulan, dengan asumsi berat saat mulai diternak 10 kg dan target penggemukan 20 kg (ukuran berat biasa untuk dikonsumsi). Apabila dapat mencapai 100 gram/hari, jelas masa waktu penggemukan berkurang & ini akan berpengaruh signifikan pada biaya yang dikeluarkan

02. Agar kambing/domba hanya makan dan makan saja, maka kandang dibuat sistem batarai (ukuran 50 cm x 100cm/ekor), diberi perangsang makan (minum air yang diberi garam) dan mandi, maksimal 3 hari sekali (tidak banyak gerak & segar). Seminggu sekali diliarkan selama sekitar 3 jam

03. Batas antar kandang dibuat tertutup, sehingga kambing/domba tidak bisa saling intip yang akan menimbulkan gairah dan gelisah dan berujung nafsu makan kurang.

04. Vitamin dan obat cacing serta obat lain yang diperlukan juga harus diberikan.

05. Mulai masa penggemukan adalah 4-5 bulan sebelum Iedul Adha

06. Sumber pembelian kambing/domba waktu itu Purworejo dan Wonogiri, dengan memilih bibit usia di bawah 1 tahun (8-10 bulan), relative murah dan dalam masa tumbuh serta pada saat Iedul Adha sudah layak sebagai korban.

07.Pemelihara, pilih orang yang benar-benar sayang kambng/domba serta telaten dan kuat secara fisik. Untuk 1 orang pemelihara, secara efektif dapat memelihara 20 ekor dan tetap masuk dalam hitungan ekonomi. Sebagai perangsang, dia diberikan bonus 10% berat bertambah (misal bertambah 10 kg, dia dapat 1 kg, apabila harga Rp 30,000.00/kg, bonusnya sebesar Rp 30,000.00)

08.Penyiapan tanaman untuk pakan dan campuran pakan lain harus disiapkan (rumusannya, jangan makan pecel/gado gado terus, nasinya juga haruslah kalu mau cepet gemuk)

09. Kambing/domba yang dibiakkan seluruhnya jantan dan agar tidak stress, seminggu sekali pada saat diliarkan/dilepas, campurlah dengan kambing/domba betina.

10. Paling bagus apabila bibit merupakan hasil pembiakan sendiri dan tidak ada hubungan darah yang dekat.

Pengalaman saya dalam merealisasikan konsep di atas, sukses besar saya rasakan, (harga beli Rp 250,000.00/ekor termahal dan harga jual kisaran Rp 550,000.00-Rp 750,000.00) dan konsepsi percontohan program belajar keterampilan hidup ke berbagai daerah, termasuk Sukabumi dan Riau sampai saat ini. Di sisi lain, permasalahan juga ditemukan antara lain adalah :

1. Salah membeli bibit, baik kualitas maupun jarak (beban tranportasi)

2. Sulit memperoleh pakan berupa rumput (hijauan), mengingat pada saat dilakukan

Silahkan lakukan, jangan mencoba karena saya sudah mencoba, dan terpaksa berhenti karena saya mutasi ke Dinas Pendidkan Menengah dan Tinggi Jakarta Seatan, tahun 2004. Salam…

2 comments: