Wednesday, March 26, 2014

JOKOWI CAPRES 2014, SAYA MENCOBA UNTUK MENGERTI


Pada masa kampanye Pemilu Pileg Tahun 2014 ini, Jokowi Capres dari PDIP banyak dibicarakan oleh berbagai pihak, baik dari akademisi, pengamat, praktisi parpol, tokoh organisasi maupun masyarakat umumnya.  Isi pembicaraan dimaksud mudah ditemui di berbagai media cetak maupun elektronik dan terbagi menjadi 2 pendapat (penilaian), yakni “positif Jokowi maju sebagai Capres” dan “sebaliknya, negatif”.

Pendapat negatif tentang Jokowi terlihat bertolakdari titik pandang yang sempit dan potensial merugikan keprofesionalan yang berpendapat. Namun demikian mungkin juga pendapat itu dilatarbelakangi adanya kepentingannya dan terlepas dari hal itu, saya “mencoba untuk mengerti tentang Jokowi Capres Tahun 2014 yang apabila berhasil terpilih sebagai Presiden” adalah sebagai berikut : 

1.    Ditinjau sebagai warga DKI Jakarta,  akan memiliki akselerasi yang signifikan, diantaranya :
a.    PENANGGULANGAN BANJIR, baik dengan menormalisasi 13 sungai yang mengalir di DKI Jakarta dan mengintegrasikan program penataan air dari luar wilayah DKI Jakarta yang mengalir ke wilayah DKI Jakarta dsb.
b.    PENANGGULANGAN KEMACETAN, untuk mengkoordinasikan, mensinkronisasikan dan mengintegrasikan penataan kendaraan yang akan masuk dan keluar dari wilayah DKI Jakarta dsb.
c.     PENANGGULANGAN PERMUKIMAN KUMUH, dalam penetapan kebijakan dan program perumahan bagi masyarakat, maupun penataan lingkungan yang kongkritnya melalui Program Rusunawa, Kampung Deret dsb.
d.    PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT, dengan mendukung dan membantu program, maupun pembiayaan baik dengan sumber APBN, CSR maupun berbagai sumber lainnya yang lebih besar. Diantaranya melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sejat (KJS).
e.    GAGASAN PROGRAM DAN KEGIATAN INOVATIF & KREATIF YANG ADA MAUPUN TELAH DIMULAI, akan tetap berlanjut bahkan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Salah satunya MOU dengan Provinsi Lampung kaitan supply daging sapi dan sayur mayor.

2.    Ditinjau sebagai pensiunan PNS Pemerintah DKI Jakarta, sungguh bagus dan terukur dalam menetapkan kebijakan dan program Reformasi Birokrasi, diantaranya dengan :
a.    Tercipta dan berkembangnya system pelayanan kepada masyarakat di berbagai instansi Pemerintah DKI Jakarta yang semakin cepat dan nyaman
b.    Lelang Jabatan Pejabat yang pada dasarnya adalah seleksi Calon Pejabat, yang fair dan terbuka. Seandainya semasa saya masih menjabat di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta saat ini, rasanya tidak mungkin lebih 20 tahun saya stagnan menduduki jabatan dalam eselon yang sama.

3.    Ditinjau dari warga di luar DKI Jakarta, dengan bercermin dari kebijakan dan program yang dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, dapat diterapkan juga di daerah lain. Diantaranya adalah :
a.    Program KJP, dengan besaran  dana tunai Rp 240,000.00/bulan untuk siswa SMA/SMK/MA, Rp 210,000.00/bulan untuk siswa SMP/MTs, dan Rp 180,000.00 untuk siswa SD/MI yang secara bebas dapat digunakan untuk kepentingan membeli peralatan sekolah dsb. Sungguh akan memberikan arti yang besar bagi orang tua yang memiliki keterbatasan ekonomi.
b.    Program Kampung Deret, dengan besaran dana pembangunan rumah sebesar Rp 1,500,000.00/m2 dan maksimal untuk luasan rumah 36 m2. Memiliki arti yang besar bagi keluarga yang belum memiliki hunian yang layak dan sehat.

Sejalan dengan hal di atas, secara pribadi saya memberikan apresiasi atas kesediaannya membalas, menanggapi dan menindaklanjuti usulan, masukan konstruktif  maupun sekedar menjawab yang ditanyakan masyarakat melalui sms ke Jokowi, pada hp No : 0817441111 atau 081282239001, Basuki  Tjahaya Purnama,pada hp no : 081314345915 atau 0811944728.  

Dari uraian singkat di atas, kesimpulan yang saya peroleh adalah “Jokowi memang beda dengan pemimpin negeri yang lain dan dari rekam jejaknya akan memiliki manfaat yang luar biasa bagi bangsa ini”. Masing banyaknya pendapat negative tentang Jokowi, lebih disebabkan “adanya kepentingan kelompok yang terganggu bahkan mungkin tujuannya tidak tercapai, padahal sudah mengeluarkan daya dan tenaga yang besar”, bisa dimaklumi.


Pada akhirnya, silahkan untuk dicermati, disimpulkan, ditetapkan, diputuskan untuk selanjutnya dilakukan tindakan utamanya pada Pemilu Pileg, 9 April 2014 yad dan Pilpres Tahun 2014. Salam saya.  

Wednesday, March 12, 2014

BENTUK KEGIATAN CALEG DPR/DPRD AGAR SESUAI DENGAN KEMAUAN MASYARAKAT DAN BERMANFAAT BAGI DIRINYA

Saat ini tengah masa sosialiasi para caleg DPR/DPRD Tahun 2014 dengan berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung. Dari sekedar mengenalkan diri secara tidak langsung antara lain melalui spanduk, banner dan baliho maupun dengan cara langsung indivudal dari door to door sampai dengan menjadi sponsor kegiatan masyrakat dan masih banyak variasi bentuk kegiatan lainnya. Saya melihat mereka menerima setiap caleg dari berbagai Parpol yang mendatanginya, termasuk menerima “pemberiannya”, baik berupa kaos, kerudung, uang, dukungan kegiatan, fasilitas kunjungan wisata dan lainnya. Sebagian dari mereka menyampaikan “gak apa apa menerima pemberian caleg, masalah memilih nanti terserah kata hati saja”, hal ini dapat menjadi indikasi “masyarakat telah cerdas” dan mungkin akan berakibat “pemberian para caleg sia-sia” yang dapat diartikan lebih lanjut “biaya yang telah dikeluarkan para caleg tidak mencapai tujuan yang diharapkan”. Sejenak lagi, mulai 16 Maret 2014 akan dilakukan kampanye terbuka, visi dan misi akan disampaikan kepada masyarakat calon pemilih. Hemat saya masih banyak calon pemilih yang dapat “memahami dengan benar arti dari visi dan misi yang akan disampaikan”, masyarakat akan lebih mudah memahami “bentuk kongkrit apa yang telah, sedang dan akan dilakukan para caleg”. Bentuk kongkrit yang memperoleh point tertinggi bagi masyarakat calon pemilih (kemauan masyarakat), terdiri dari beberapa gradasi, tergantung dari strata sosial masyarakat. Untuk masyarakat kelas terbawah, akan mengacu pada “manfaat jangka pendek yang dapat berkelanjutan” dan pada kelas menengah ke atas akan mengacu pada ”perolehan kenyamanan pada masa mendatang secara berkelanjutan”. Hal yang terbaik bagi para caleg adalah melakukan kegiatan kongkrit yang sesuai dengan “kemauan masyarakat dan secara ikhlas memilihnya pada saat Pemilu”, tidak menjadi beban besar dan dapat memberikan manfaat bagi dirinya secara berkelanjutan, termasuk manakala tidak terpilih sebagai anggota legislatif. Beberapa bentuk kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut : 01. Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat sehingga memiliki usaha memiliki keuntungan yang signifikan, misalnya menyediakan bahan produksi yang murah dan mudah didapat maupun membantu pemasaran hasil usahanya. 02. Menciptakan usaha baru masyarakat di berbagai bidang usaha sesuai dengan potensi lokal dan terbuka peluang pasarnya (lihat tulisan “Peluang Usaha” dalam di blog saya ini). 03. Menciptakan berbagai usaha untuk melestarikan lingkungan hidup yang sehat dan lestari pada area permukiman masyarakat tertentu secara berkelanjutan. Akhirnya semoga tulisan singkat di atas dapat memberikan warna tersendiri pagi para caleg, selamat berjuang semoga sukses tanpa ekses. Saya akan membantu memilihkan jenis bentuk kegiatan, apabila diperlukan.